Keberadaan Bus Sekolah ditentang, Ridwan Kamil: Ini dinamika demokrasi
Bus sekolah
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyayangkan adanya penolakan dari para sopir angkutan kota (angkot) terkait pengoperasian Bus Sekolah. Emil menyebut pro-kontra terkait program Bus Sekolah gratis sebagai bagian dari dinamika demokrasi.
"Ya itu dinamika demokrasi. Tidak enaknya jadi peminpin ya, kadang-kadang ide yang sederhana, ide yang baik tidak diterima dengan logika logika yang mudah dipahami," ujar Emil kepada wartawan di sela peninjauan Stadion GBLA, Gedebage, Kamis (2/6).
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, bahwa dengan adanya Bus Sekolah gratis merupakan bagian program untuk mengubah pola angkutan dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.
"Musuhnya bus dan angkot itu kan motor sebenarnya. Kita sedang menggaet orang tua yang nganter pakai motor ke kendaraan umum apaka bus atau angkot," katanya.
Untuk itu pihaknya cukup menyayangkan adanya penolakan dari para sopir angkot terkait keberadaan Bus Sekolah. Terlebih lagi saat ini Pemkot Bandung gencar mempromosikan program Jumat Angkot.
"Ini mah urusan prinsip aja, bahwa kita ada Jumat Angkot juga untuk promosikan angkot dan konsumen busnya juga tidak sebanyak itu. Untuk urusan teknis saya serahkan ke Pak Kadishub," kata dia.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya