Nuklir jadi pilihan terakhir pemanfaatan sumber energi
Bandung.merdeka.com - Pemanfaatan energi nuklir menjadi pilihan terakhir untuk penyediaan sumber energi nasional. Dewan Energi Nasional (DEN)Â mendorong pemerintah untuk memaksimalkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) seperti geothermal, solar cell (surya) angin, gelombang laut, dan bioenergi yang saat ini belum tergarap maksimal.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Energi Nasional Sonny Keraf dalam seminar bertajuk Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan yang digelar di Aula Timur, ITB, Jalan Ganesha.
"Nuklir diputuskan menjadi pilihan terakhir setelah kita mengembangkan sumber energi yang telah kita miliki. Di rencana umum energi nasional kita pertahankan seperti di kebijakan energi nasional itu pilihan terakhir," ujar Sonny.
Dia menuturkan, pemanfaatan energi nuklir sebagai pilihan terakhir telah dijabarkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Namun demikian pihaknya tetap memberi ruang untuk penguasaan pengembangan riset dan pengembangan teknologinya.
Sonny menyebut ada sejumlah catatan terkait penerapan energi nuklir. Pertimbangan terbesar yakni terkait risiko keamanan sangat tinggi. Selain itu juga dari sisi pembiayaan membutuhkan biaya besar.
"Kita berada di ring of fire, daerah gempa. Kemudian bahaya terorisme yang luar biasa. Safety yang lemah. Kita punya banyak teknologi tapi tidak disiplin merawatnya. Kalau nuklir securitynya membahayakan," ungkapnya.
Menurut Sonny, selain energi nuklir, masih ada sumber energi potensial lain yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi seperti geothermal, solar cell (surya) angin, gelombang laut. Sumber energi ini dapat digunakan untuk skala rumah tangga maupun industri.
"Karena energi terbarukan kapasitasnya sedang dan kecil. Sehingga kita mengandalkannya untuk memasok daerah daerah pedesaan, daerah terpencil kemudian rumah tangga. Sementara industri kita tetap memerlukan kapasitas pembangkit yang besar karena itu EBT misalnya air dan geothermal itu untuk pembangkit besar untuk juga industri," ujarnya.