Pembangunan GOR Bandung belum rampung, DPRD gelar sidak

Oleh Farah Fuadona pada 12 April 2016, 10:39 WIB

Bandung.merdeka.com - Sejumlah anggota DPRD Kota Bandung menggelar sidak lokasi pembangunan GOR Bandung yang berada di Jalan Jakarta, pada Senin (11/4). Anggota dewan mempertanyakan pembangunan GOR Bandung  yang hingga saat ini belum rampung. Padahal GOR tersebut rencananya akan digunakan untuk perhelatan PON September mendatang.

Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Entang Suryaman mengaku pesimis dengan kesiapan GOR Bandung untuk dipergunakan saat PON XIX 2016. Sebab melihat kondisi fisik bangunan saat ini yang masih belum siap.

"Anggaran tahun 2015 ini kan awalnya Rp 57 miliar setelah ada adendum 3 kali jatuhnya Rp 41 miliar. Makanya hari ini kita langsung liat ke lapangan. Dengan anggaran ini terus terang kita masih pesimis," ujar Entang kepada wartawan seusai sidak.

Pihaknya mengaku mempertanyakan, progres pembangunan GOR Bandung yang hingga saat ini belum selesai. Padahal semestinya pembangunan GOR telah selesai pada tahun 2015 lalu.

"Ini seharusnya sudah selesai tahun lalu ternyata belum. Kita juga jadi bertanya ada apa?" ucapnya.

Selain itu lanjut Entang, pihaknya juga mengaku heran dengan sejumlah pengerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Seperti pemasangan keramik serta beberapa instalasi seperti alat pemadam kebakaran. Padahal menurut ia, pihak kontraktor yakni PT Brantas seharusnya fokus kepada struktur bukan pada hal lainnya.

"Seharusnya fokus pada struktur semua, jadi tidak ada lagi pergeseran anggaran. Atau mungkin ini hanya untuk menyerap anggaran agar bisa sesuai target yaitu 41 miliar," tanya Entang.

Disinggung adanya praktik penyimpangan anggaran dalam pembangunan GOR Bandung, Entang enggan berkomentar banyak. Pihaknya berencana memanggil sejumlah pihak untuk meminta keterangan terkait polemik pembangunan GOR Bandung.
‬
"Saya tidak ingin dulu masuk ke sana. Kan nanti bakal ada audit dan lain lain. Makanya komisi C hari Rabu akan mengagendakan kembali untuk mengundang PT Brantas, MK dan pengawas. Supaya nanti kita jelas kenapa sampai ini diubah kan harus ada alasan berubahnya DED. Jangan sampai untuk menyerap anggaran dipasang semua. Menurut logika pengecetan ini terakhir dan pemasangan keramik," kata Entang.

Hal senada juga diungkapkan Erwan Setiawan. Anggota DPRD komisi C ini mengaku kecewa dengan progres pembangunan GOR yang akan digunakan sebagai venue cabang olahraga Bulu Tangkis dan Tarung Drajat ini. Dia menilai prosedur pembangunan GOR Bandung kacau balau.

"Pembangunan GOR Bandung tidaklah melalui beberapa tahap. Jadi tidak ada istilah tahap satu dan dua. Nah sekarang ada tahapan itu karena muncul review DED. Tadinya 57 miliar sekarang butuh 71 miliar. Kita akan bongkar dokumen-dokumennya dari awal," ujarnya.