AJI Bandung kecam pembiaran atas intimidasi pentas Monolog Tan Malaka

Oleh Mohammad Taufik pada 24 Maret 2016, 12:22 WIB

Bandung.merdeka.com - Pembatalan pentas teater monolog Tan Malaka 'Saya Rusa Berbulu Merah' di Bandung sebagai bukti tak berdayanya negara atas tindakan kekerasan atau intoleransi.

Hal itu disampaikan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung, Adi Marsiela, terkait intimidasi organisasi massa yang berujung pembatalan monolog Tan Malaka 'Saya Rusa Berbulu Merah' di Institut Francais Indonesia (IFI) Bandung yang dijadwalkan digelar Rabu (23/3) malam.

"Kalau negara sudah tidak bisa melindungi warga negaranya, mau ke mana lagi warga negara berharap?" ujar Adi di Bandung, Kamis (24/3).

Pembatalan tersebut menunjukkan bahwa negara tidak belajar dari peristiwa pembatalan penayangan film berjudul Pulau Buru Tanah Air Beta di Goethe Institut, Jakarta, tanggal 16 Maret 2016 lalu. Tidak sampai sepekan, peristiwa serupa kembali terjadi di Bandung.

AJI Kota Bandung juga mengecam kepolisian sebagai alat negara yang tidak mau dan tidak mampu menjamin keamanan pertunjukan teater monolog Tan Malaka. Kepolisian dinilai tidak profesional menjalankan tugasnya.

Pasal 1 dan 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian dengan jelas menyatakan kepolisian bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat.

Tindakan polisi yang berpihak kepada kelompok intoleran itu mengancam kebebasan berekspresi dan hak berpendapat warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945. Bila sikap kepolisian diteruskan, bukan tidak mungkin kelompok-kelompok intoleran makin kuat dan mengancam nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.

Kejadian ini juga memperlihatkan masih lemahnya penjaminan toleransi dan penghormatan terhadap kebebasan berekspresi di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung dituntut bekerja lebih serius dalam isu ini. "Bandung Juara, Bandung Kota HAM, Bandung Kota Kreatif, jangan hanya jadi slogan," kata Adi.

Sebelumnya, IFI Bandung bersama kelompok Mainteater membatalkan pertunjukan teater monolog Tan Malaka 'Saya Rusa Berbulu Merah' di IFI, Bandung, karena mendapat tekanan dan ancaman dari organisasi massa Front Pembela Islam, Laskar Fisabilillah dan kelompok lainnya.

Kelompok yang memiliki pemahaman keliru tentang pertunjukan tersebut sebelumnya sudah melakukan mediasi dibarengi kepolisian dengan pihak seniman maupun IFI Bandung. Namun mediasi tak membuahkan hasil positif.