Waspada jalur tikus, BPKN minta pemerintah lebih perhatian

Oleh Farah Fuadona pada 16 Maret 2016, 11:46 WIB

Bandung.merdeka.com - Waspadai masuknya produk lewat jalut tikus atau jalur ilegal ke Indonesia, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) berharap pemerintah lebih perhatian akan hal tersebut.

Ketua Komisi IV Bidang Kerjasama dan Kelembagaan BPKN Firman Turmantara mengatakan, hingga saat ini diyakini masih ada beberapa daerah yanh dijadikan jalur ilegal untuk masuknya produk dari luar negeri.

Meski era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai, pemerintah tetap harus memperhatikan produk yang masuk lewat jalur ilegal. Hal tersebut guna melindungi konsumen karena produk-produk tersebut biasanya tidak dijamin pengawasannya.

"Produk yang masuk lewat jalur ilegal itu tidak bisa dijamin pengawasannya seperti kandungan atau bahan yang digunakan pada produk tersebut," ujar Firman kepada Merdeka Bandung, Selasa (15/3).

Beberapa jalur tikus yang belakangan masih diramaikan produk luar negeri adalah Batam, Medan, serta Pontianak. Bahkan belakangan pihaknya menemukan barang dari Malaysia dan China di pasar tradisional dan modern di Pontianak.

"Bahayanya adalah barang yang masuk biasanya makanan, minuman, dan mainan. Untuk makanan dan minuman yang dikonsumsi itu tentu bahaya apalagi jika tidak diketahui komposisinya. Pengawasan harus dilakukan tentunya," jelas dia.

Pihaknya khawatir jika pada produk-produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya.

Tag Terkait