Cara mengisi PDSS yang benar untuk bisa daftar SNMPTN

Oleh Mohammad Taufik pada 18 Februari 2016, 17:17 WIB

Bandung.merdeka.com - Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2016 tidak lama lagi digelar. SNMPTN merupakan seleksi yang dilakukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah koordinasi Panitia Nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik calon mahasiswa.

Sebelum mendaftar, siswa yang akan mengikuti SNMPTN harus mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Secara rinci, informasi tentang tata cara pengisian PDSS dimuat dalam Panduan Pengisian PDSS yang dapat diakses di lama http://pdss.snmptn.ac.id.

Jadwal pengisian PDSS dimulai hari ini, Kamis (18/2) sampai Sabtu (20/2) pukul 23.59 WIB. Setelah melengkapi PDSS, baru dibuka pendaftaran SNMPTN mulai 29 Februari sampai 12 Mart 2016.

Pengisian PDSS yang hanya berlangsung dua hari merupakan fase krusial mengingat data yang di-upload harus benar-benar akurat. Sebab, data tidak akurat memengaruhi lulus tidaknya SNMPTN.

Kasi Sistem Informasi DEKTM ITB dan panitia Teknis SNMPTN Irvan Christiawan, mengatakan sebelum mengisi PDSS pastikan nilai rapot calon mahasiswa lengkap.

"Jadi mereka (calon mahasiswa) harus minta nilai rapotnya ke sekolah lalu periksa teliti nilai rapot tersebut," kata Irvan, usai Sosialisasi SNMPTN di Kampus ITB, Kamis (18/2).

Calon mahasiswa, kata dia, juga harus meminta password kepada sekolah. Password ini digunakan calon mahasiswa untuk melakukan verifikasi data PDSS sebelum difinalisasi. Data yang diverifikasi merupakan data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang sebelumnya diisikan pihak sekolah.

Jika calon mahasiswa sudah mendapat password, baru bisa masuk ke laman PDSS. Calon mahasiswa harus benar-benar teliti memeriksa nilai yang dientrikan pihak sekolah di laman tersebut.

Calon mahasiswa harus membandingkan nilai rapor dengan nilai yang ada di PDSS. "Harus 100 persen sama antara nilai rapor dan PDSS," katanya.

Jika terjadi perbedaan data nilai rapor dengan PDSS, siswa harus segera memberitahukan pihak sekolah. Kemudian sekolah yang menerima pemberitahuan tersebut harus segera pula melakukan perubahan. "Kalau salah itu dibetulkan ke sekolah, siswa tidak punya kemampuan perubahan, harus sekolah yang melakukan perubahan," katanya.

Ia menambahkan, langkah-langkah pengisian dan pemeriksaan PDSS harus dilakukan seteliti mungkin agar tidak terjadi kesalahan. "Jadi jangan buru-buru ngeklik tombol verifikasi atau finalisasi, tapi pastikan dulu secara teliti bahwa nilai yang ada di rapor dan di PDSS sama 100 persen," katanya.

Ia menambahkan, siswa harus bertanggung jawab atas nilai yang dimasukan pihak sekolah. Meski pihak sekolah yang memasukkan nilai-nilai ke PDSS, siswa tidak bisa lepas tangan tanpa meneliti lebih lanjut.

Terlebih peluang kesalahan pihak sekolah dalam melakukan entri nilai sangat besar. Menurut Irvan, sekolah mengisikan antara 200 sampai 300 nilai siswanya melalui operator yang hanya berjumlah dua atau tiga orang saja.

"Saat PDSS sekolah harus bisa pastikan nilai. Tapi siswa tanggung jawab verifikasi nilai sendiri," katanya.

Setelah data benar-benar sama, baru klik tombol verifikasi untuk mengupload data. Dengan demikian, PDSS tersebut telah difinalisasi ke dalam sistem SNMPTN. Data yang sudah diverifikasi sudah final, artinya tidak bisa diubah.

Panitia jamin bisa atasi gangguan server

Laman SNMPTN pada tahun-tahun sebelumnya mengalami gangguan server karena saking banyaknya yang pengakses pada waktu bersamaan.

Masalah server terutama terjadi pada hari-hari terakhir pendaftaran. Dalam sosialisasi SNMPTN 2016 di Kampus ITB, Kamis (18/2), terungkap tahun lalu laman SNMPTN diakses sampai 800 ribu pengunjung. Mereka berkunjung pada waktu yang hampir bersamaan.

"Akses ke server pada hari-hri terakhir 800 ribu siswa mengakses data nilai dan lain-lain. Sehingga akses ke server sangat penuh," tutur Kasi Sistem Informasi DEKTM ITB dan panitia Teknis SNMPTN Irvan Christiawan, dalam sosialisasi, Kamis (18/2).

Tahun ini, Panitia Nasional membuka dua laman pendaftaran yakni http://pdss.snmptn.ac.id untuk melakukan verifikasi terhadap Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai syarat pertama mendaftar SNMPTN, dan laman http://www.snmptn.ac.id yang berisi tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN 2016.

Menurut Irvan, tahun ini tim teknis SNMPTN sudah melakukan sejumlah perbaikan untuk mengantisipasi tingginya akses. Salah satu perbaikan di antaranya dengan meningkatkan kapasitas server. "Tahun ini ada perbaikan sistem yang berbeda dengan tahun lalu," katanya.

Ia menegaskan, Panitia Nasional tahun ini menjamin bahwa gangguan server tidak akan menjadi masalah lagi tahun ini. Namun ia tidak menyebutkan secara spesifik perbaikan yang telah dilakukan dan berapa kapasitas server yang ditambah. "Tim sudah upgrade sistem. Tapi kalau 100 persen jaminan saya tidak bisa sampaikan," katanya.

Mengenai kapasitas server, tambah dia, merupakan bagian dari teknis sistem SNMPTN. "Itu tugas tim teknis, saya tidak bisa menyampaikan berapa peningkatan tersebut," katanya.

Sedangkan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan upload data bagi calon mahasiswa, ia menjelaskan tidak ada waktu-waktu yang ideal dalam pelaksanaan jadwal Pengisian dan Verifikasi PDSS yang hanya efektif dua hari, yakni 18 sampai 20 Februari 2016.

"PDSS dibuka 24 jam sehari, kadang siswa upload-nya malam dengan anggapan lowong, padahal semua melakukan malam. Atau kadang beranggapan siang pada jam kerja, padahal semua masuk. Jadi relatif, tidak bisa dipastikan," paparnya.

Tag Terkait