Pemkot Bandung revitalisasi kawasan Tegalega, begini wujudnya

Oleh Farah Fuadona pada 09 Februari 2016, 19:29 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) akan segera merevitalisasi kawasan Tegalega pada tahun ini. Kawasan seluas 16 hektar ini akan ditata menjadi lebih modern dengan mengusung konsep "Future Park".

Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, konsep revitalisasi kawasan Tegalega akan tetap dibuat dengan mengusung ruang terbuka publik. Sejumlah sarana akan diperbaiki namun tetap tidak mengubah kawasan konservasi.

"Konsepnya kita akan tetap membuat ruang terbuka publik, tanpa mengubah kawasan konservasi yang berada di kawasan Tegalega. Kawasan konservasi itu yang ada tanaman yang ditanam 105 kepala negara Asia-Afrika. Itu tidak bisa diganggu gugat," ujar Arief kepada Merdeka Bandung saat ditemui di kantornya, Jalan Pandu, belum lama ini.

Dia mengatakan, penataan akan dilakukan untuk beberapa bagian yang meliputi area plaza untuk upacara, plaza Tugu Bandung Lautan Api (BLA), termasuk bagian kolam renang.

"Plaza akan kita rubah, tidak menggunakan paving block lagi tapi mengunakan granit. Kemudian kita akan bangun skybridge untuk pejalan kaki dan di beberapa titik juga ada sumur resapan ," katanya.

Arief mengungkapkan, untuk pembangunan kawasan Tegalega ini akan dibagi ke beberapa tahap. Untuk tahap satu pihaknya menganggarkan dana Rp 19 miliar dari pos APBD. "Sekarang lagi persiapan lelang. Desainnya sudah ada," kata dia.

Arief menambahkan, selain melakukam revitalisasi, pihaknya juga akan membangun menara yang akan dijadikam kantor UPT taman konservasi Tegalega dan sarana komersial.

"Di situ nanti jadi kantor UPT taman konservasi Tegalega. Kemudian juga ada ruang diorama, ruang auditorium, ruang aula. Di atas menaranya nanti ada kolam renang, di bawahnya lagi ada restoran. Karena biayanya sangat tinggi rencananya mau dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Tapi itu nanti, belum sekarang," ujar Arief.

Tag Terkait