Masyarakat diminta menerima anggota eks Gafatar dengan tangan terbuka

Oleh Farah Fuadona pada 09 Februari 2016, 17:02 WIB

Bandung.merdeka.com - Masyarakat diminta untuk mengubah stigma negatif kepada eks anggota Gafatar setelah kembali ke kehidupan sosial. Kehadiran eks anggota Gafatar harus diterima dengan terbuka oleh masyarakat.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Sosial Kota Bandung Medi Mahendra kepada Merdeka Bandung saat ditemui di rumah singgah, Jalan Sukamulya, Selasa (9/2).

"Masyarakat jangan serta merta membuat stigma berlebihan terhadap eks Gafatar ini. Bagaimana pun mereka adalah saudara saudara kita. Untuk itu masyarakat harus menerima mereka dengan tangan terbuka," ujar Medi.

Medi menuturkan, dari hasil assement yang dilakukan oleh Dinsos Kota Bandung, sebagian besar eks anggota Gafatar asal Kota Bandung hanyalah sebagai korban. Medi bahkan menyebut mereka sebagai korban bencana kemanusiaan.

Menurut Medi, tujuan mereka pergi ke Kalimantan Barat untuk mengadu nasib, bukan untuk menjalankan visi misi organisasi seperti yang banyak dituduhkan banyak pihak.

"Jadi mereka pergi kesana bukan serta merta menjalankan visi misi organisasi, tetapi hanya mengadu nasib. Faktanya yang orang Kota Bandung pergi ke sana untuk berdagang seperti jualan siomay, batagor, karena ternyata omzetnya di sana luar biasa," ucapnya.

Medi meminta peran semua pihak untuk ikut membantu eks anggota Gafatar kembali kepada masyarakat. Dia pun tak menampik ada eks anggota Gafatar yang terpengaruh oleh paham-paham yang dinilai bertentangan

"Diperlukan upaya dari semua pihak, terutama pemuka agama. Agar bagaimana bisa memberikan pembinaan keagamaan yang lebih baik lagi," pungkasnya.

Tag Terkait