Forum guru madrasah se-Jawa Barat berserikat
Bandung.merdeka.com - Nasib guru madrasah menjadi bagian potret buram di dunia pendidikan. Para guru madrasah yang statusnya honorer sehari-hari harus bergelut antara mengabdi dan memperbaiki kesejahteraan.
Agar bisa tetap mengabdi dan memperjuangkan kesejahteraan, para guru madrasah honorer akan berkumpul dan nerserikat. Hasil rembuk ini akan membuahkan wadah atau forum guru madrasah.
"Kita akan deklarasi Minggu (7/2) di Metro Indah Mall Bandung," kata inisiator forum guru madrasah, Firman Ansyori, kepada Merdeka Bandung.
Ia mentargetkan, deklarasi akan diikuti sekitar 1.000 guru madrasah yang datang dari kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Forum ini akan mewakili guru madrasah se-Jawa Barat.
Menurutnya, jumlah guru madrasah se-Jawa Barat sekitar 6.000 orang. Di Kota Bandung sendiri ada sekitar 1.800 guru madrasah berbagai tingkatan mulai RA atau setingkat TK, MI (SD), MTS (SMP), dan MA (SMA).
Dengan jumlah tersebut sudah seharusnya guru madrasah berserikat. Forum bersama ini diharapkan memperjuangkan kesejahteraan guru, penuntutan tunjangan, honor hingga pengangkatan sebagai PNS.
âKita harus membentuk organisasi guru yang bertujuan memperjuangkan kesejahteraan guru madrasah.,â ungkap Firman yang juga pegiat di Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH).
âSelama ini memang ada organisasi, tetapi organisasi yang ada kurang maksimal. Maka kita harus membentuk organisasi baru,â tambah guru guru madrasah di MTS Assuada Cijerah Kota Bandung ini.
Firman sendiri menjadi guru honorer sejak 2015. Sementara masa pengabdian para guru honorer sangat beragam, mulai dari hitungan tahun hingga puluhan tahun dengan besaran honor Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu sebulan.