Setiap orang pernah mimpi buruk, tapi sedikit yang tahu penyebabnya

Oleh Mohammad Taufik pada 05 Februari 2016, 10:30 WIB

Bandung.merdeka.com - Setiap orang pasti pernah mimpi buruk. Ketakutan dan perasaan diteror dengan suasana mencekam di dalam mimpi, membuat kita ingin segera berlari menyelamatkan hidup sehingga cepat terbangun dari tidur. Mimpi buruk cenderung merayap masuk dan keluar pada malam hari saat kita tidur, terutama selama masa anak-anak. Lalu mengapa mimpi buruk Terjadi?

Dikutip dari medicaldaily.com, mimpi buruk tentang sesuatu yang menakutkan dengan gambar detail bisa meninggalkan kepanikan dan ketakutan saat kita bangun. Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), sebagian besar anak-anak, sekitar 10 sampai 50 persen mengalami mimpi buruk. Anak-anak antara usia 5 sampai 12 tahun mengalami mimpi buruk cukup parah untuk mengganggu orang tua mereka.

Mimpi buruk anak-anak ini mungkin berasal dari mendengarkan cerita sebelum tidur, acara TV atau film menakutkan, atau bahkan merasa cemas dan stres seharian, mulai dari berangkat sekolah, pulang, sampai saat bersama keluarga.

Bagaimana dengan orang dewasa? Menurut penelitian AASM, ternyata hanya 2 sampai 8 persen dari populasi orang dewasa diganggu oleh mimpi buruk. Penyebab mimpi buruk orang dewasa mirip yang dialami anak-anak. Lauri Quinn Loewenberg, seorang analis mimpi profesional, menekankan pentingnya pemahaman bahwa bermimpi sebenarnya merupakan sebuah proses berpikir; kelanjutan dari rekaman pikiran kita dari hari ke hari.

"Mimpi buruk terjadi ketika kita berpikir tentang isu-isu sulit selama REM (Rapid Eye Movement) dan mencoba untuk menyortir mereka. Kita sering mencoba untuk mengabaikan masalah yang sulit dan mengganggu seharian tapi ketika kita tidur dan dipaksa sendirian dengan masalah di kepala, ini menjadi masalah yang sulit dibahas," katanya kepada Harian Medis, beberapa waktu lalu lewat email.

Konflik yang belum terselesaikan bukan satu-satunya penyebab mimpi buruk, kebiasaan makan buruk juga dapat berkontribusi pada frekuensi episode teror tersebut. Orang dapat memiliki mimpi buruk setelah makan cemilan larut malam. Makan malam atau cemilan tinggi karbohidrat di akhir jam malam bisa meningkatkan aktivitas otak dan metabolisme tubuh.

Carol Wasserman, seorang praktisi kesehatan holistik bersertifikat dengan praktik pribadi di Manhattan, New York, Amerika Serikat, mengatakan alergi juga dapat memicu episode berulang. "Misalnya, jika Anda memiliki alergi terhadap buah persik, tapi tidak sadar, maka Anda bisa mendapatkan mimpi buruk, dan setelah Anda berhenti makan es krim persik di malam hari, maka mimpi buruk berhenti" ujarnya.

Wasserman menambahkan, dia tidak menyadari ternyata alergi terhadap udang. Setelah memakan udang ternyata dia mengalami mimpi buruk. "Setiap kali saya makan udang, malam harinya gelisah dan mimpi buruk. Jadi saya berhenti memakan udang dan sekarang saya tidur dengan tenang."

Mimpi buruk pada orang dewasa bisa spontan, tetapi umumnya dipicu oleh faktor psikologis seperti kecemasan dan depresi, dan hasil dari gizi buruk. Selain itu, gangguan tidur termasuk sleep apnea dan restless legs syndrome (RLS) dapat menyebabkan orang mimpi buruk berulang (kronis).

Tag Terkait