Kepribadian eks anggota Gafatar di Kota Bandung jadi tertutup
Eks anggota Gafatar
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 15 orang eks anggota gerakan fajar nusantara (Gafatar) asal Kota Bandung diserahkan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pada Senin (1/2/) kemarin. Untuk sementara waktu mereka akan ditampung di rumah singgah untuk dilakukan pembinaan sebelum kembali ke wilayahnya masing-masing.
CJ, merupakan salah satu dari 15 anggota eks gafatar asal Kota Bandung. CJ diketahui tinggal di Jalan Indramayu II, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung.
Salah satu tetangga CJ, Masriyah (68) mengatakan dirinya tidak menyangka bahwa tetangganya tersebut menjadi pengikut Gafatar. Dirinya mengaku baru mengetahui hal tersebut setelah sejumlah petugas dari Koramil, Kepolisian dan Dinsos datang ke wilayahnya.
"Pas kemarin ada dari Koramil, polisi dan dinsos datang ke sini. Mereka bilang Pa CJ ini sekarang di penampungan Gafatar," ujar Masriyah keoada Merdeka Bandung saat ditemui di kediamannya, Selasa (02/02).
Menurut Masriyah, CJ memang dikenal jarang bersosialisasi dengan masyarakat. Dia menuturkan sekitar enam bulan lalu tetangganya tersebut berpamitan kepada warga untuk pindah ke Kalimantan.
"Saat pamit sama warga dia bilang akan pindah ke Kalimantan Barat dan membeli tanah seluas dua hektar disana. Saya enggak tau maksud ke Kalimantan itu mau ikut Gafatar," terang Masriyah.
Sementara itu Ketua RT 01/RW 04, Bunyamin membenarkan CJ merupakan salah satu warganya yang tinggal di Jalan Indramayu II. Namun sekitar enam bulan lalu rumah yang ditinggali CJ kini sudah beralih kepemilikan lantaran telah dijual.
"Ya ada sekitar enam bulan yang lalu rumahnya dijual. Katanya mau pindah ke Kalimantan buat usaha," katanya.
Bunyamin mengaku dirinya cukup terkejut mendengar kabar CJ sebagai salah seorang pengikut Gafatar. Dia mengetahui kabar tersebut dari petugas Dinsos yang datang ke rumahnya pada Senin (1/2) kemarin.
"Jadi Senin kemarin ada petugas dinsos datang ke sini memberitahu Saya bahwa ada warga Saya yang berada di penampungan eks Gafatar. Mereka mau menyerahkan Pa CJ agar bisa kembali diterima di masyarakat. Tapi saya jelaskan, Pa CJ sudah tidak punya rumah di sini, karena sudah pindah," ungkapnya.
Menurut Bunyamin, CJ dikenal sebagai pribadi baik dan sering bersosialisasi dengan masyarakat. Bahkan CJ yang merupakan pensiunan pegawai IPTN ini sempat menjadi sekretris RT. Namun dalam dua tahun terakhir dirinya melihat perubahan drastis pada CJ. CJ menjadi pribadi agak tertutup.
"Kalau dulu itu biasa suka bersosialisasi dengan masyarakat. Bahkan pernah jadi sekretaris RT. Tapi pas dua tahun terakhir ke sini jadi tertutup, enggak pernah bersosialisasi lagi dengan masyarakat, sampai rumahnya dijual dan pindah ke Kalimantan," ujarnya.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya