Harga daging sapi di Bandung kini tembus Rp 130 ribu per kilogram
Bandung.merdeka.com - Harga daging sapi di pasar tradisional Kota Bandung mulai mengalami kenaikan. Harga daging sapi yang biasanya berada di kisaran Rp 100 ribu, kini naik menjadi Rp 125 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram.
Eko Purnama (35) penjual daging sapi di Pasar Kosambi, mengatakan kenaikan harga daging sapi telah terjadi dalam sepekan terakhir. Eko mengaku biasanya dia menjual daging sapi Rp 110 ribu. Namun saat ini dia menjual Rp 125-130 ribu.
"Kenaikannya sudah terjadi seminggu ini. Awalnya hanya naik Rp 2 ribu kemudian naik Rp 5 ribu, dan naik lagi Rp 7 ribu Saya hari ini saja menjual Rp 130 ribu per kilogram ," ujar Eko kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Rabu (20/1).
Eko menuturkan terpaksa menaikkan harga jual daging sapi lantaran harus membayar pajak untuk setiap daging yang dibeli dari distributor. Berdasarkan informasi yang dia terima, pajak mulai diberlakukan dari pemotong.
"Padahal sebelum-sebelumnya, penjual tidak pernah dibebankan membayar pajak. Ini juga enggak tahu siapa yang mengeluarkan aturan ini dan untuk apa pajaknya," kata Eko.
Kondisi ini lanjut dia, membuat sebagian pedagang di los daging Pasar Kosambi enggan berjualan. Dan saat ini hanya menyisakan beberapa pedagang saja berjualan. "Sebagian pedagang ada yang sudah tutup duluan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bandung, Erick M Attauriq, mengatakan berdasarkan pantauannya dalam seminggu terakhir harga daging sapi memang mengalami pergerakan. Kenaikannya berkisar di angka Rp 110 - 120 ribu per kilogram.
"Dari hasil monitoring minggu ini memang ada pergerakan. Harga per kilonya di kisaran Rp 110 ribu sampai Rp 120 ribu," ujar Erick.
Erick menjelaskan belum mengetahui faktor yang membuat harga daging sapi ini mengalami kenaikan. Termasuk pengenaan pajak yang disebut-sebut oleh pedagang dari pemotong.
"Kami belum tahu apakah ini ada kaitannya dengan pajak atau ada faktor lain. Namun sudah dikomunikasikan dengan SKPD terkait," ucap Erick.
Erik mengatakan, kenaikan harga komoditas tidak hanya terjadi pada daging sapi, tetapi juga pada dua komoditas lainnya seperti daging ayam dan telur harganya masih belum stabil.
Untuk daging ayam saat ini berasa di kisaran Rp 38-40 ribu. Sementara untuk telur berada di kisaran Rp 24-26 ribu.
"Berdasarkan hasil rapat dengan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) tiga komoditi ini yang memang mengalami pergerakan. Makanya kami terus pantau," katanya.
Erick mengatakan, jika dalam jangka waktu seminggu ke depan harga sejumlah komoditas masih belum stabil, pihaknya segera mengajukan surat ke pemerintah provinsi. "Jika terus naik, kami merekomendasikan ke provinsi untuk operasi pasar," ujarnya.