Kereta cepat Jakarta-Bandung akan terintegerasi dengan LRT Jabodetabek
Bandung.merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung terintegerasi dengan Mass Rapid Transit (MRT) Bandung Raya, dan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek.
Penginteregasian didasarkan pada jumlah penduduk yang besar di Jabodetabek sekitar 28 juta jiwa dan Bandung Raya delapan juta jiwa. Dengan begitu, kata Gubernur yang akrab disapa Aher, penyelesaian persoalan transportasi di Jakarta, Bandung dan sekitarnya akan teratasi. Karena sitem transportasi akan saling menunjang.
Aher berencana akan menggelar rapat dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk membahas pengintegrasian konsep transportasi Bandung dan Jawa Barat.
"Insya Allah minggu depan kita akan rapat dengan Kota Bandung terkait dengan MRT Bandung Raya. Kota Bandung punya konsep, Jawa Barat punya konsep kita integerasikan konsepnya," ujar Aher, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung.
"Hasil rancangan kami, kami serahkan ke KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia Cina). Konsep yang kami punya sebelumnya, kami integerasikan dengan KCIC. Kita sambungkan rencana Jawa Barat dengan Kota Bandung. Bahwa Kereta Cepat Jakarta Bandung itu akan punya konektivitas dengan MRT Bandung Raya," paparnya.
Selain itu, Izin Trase siap dikeluarkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Kemudian direncanakan Izin pembangunan akan selesai 20 Januari 2016. Setelah Izin selesai, maka groundbreaking kereta cepat yang akan mempunyai rute Gambir (Jakarta) hingga Tegalluar, Bandung sepanjang 150 km ini akan dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2016. Tepatnya di kilometer 95, Walini, Kabupaten Bandung Barat.
"AMDAL dalam proses, kalau semuanya lancar, Insya Allah ijin pembangunan akan keluar tanggal 20 Januari. Kalau izin pembangunan selesai groundbreaking akan dilaksanakan 21 Januari 2016," katanya.