Cegah Gafatar masuk Bandung, ini yang dilakukan Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Sebuah oganisasi bernama Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kini menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Sejumlah warga di beberapa daerah dikabarkan hilang akibat keberadaan organisasi yang disebut-sebut merupakan aliran sesat ini.
Wali Kota Bandung Ridwan Kami mengaku belum mendapat laporan terkait keberadaan organisasi aliran sesat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kota Bandung. Namun sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan menguatkan koordinasi di Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol).
"Belum dengar (Gafatar di Bandung). Makanya sedang kita jalani karena ini kan isu nasional. Antisipasinya akan menguatkan koordinasi di Kesbang ini," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (13/1)
Melalui penguatan koordinasi Kesbangpol, nantinya tim ini bisa berkoordinasi dengan SKPD dan aparat kewilayahan. Dengan adanya koordinasi tersebut diharapkan dapat menentukan langkah jauh lebih cepat untuk mengambil langkah yang harus dilakukan.
"Berkoordinasi dengan Muspida dan SKPD. Sehingga menjadi lebih cepat dari kondisi seperti saat ini," kata Emil.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan para ulama dan ormas Islam untuk ikut mendeteksi keberadaan Gafatar. "Untuk deteksi gerakan penyimpangan saya kira terus berkomunikasi dengan MUI dan ormas islam," ucap Oded.
Selain itu, Oded juga berpesan kepada para ulama agar memberikan pemahaman dan pembelajaran soal gerakan radikalisme kepada masyarakat. Selain itu masyaraka juga diminta untuk berhati-hati kepada gerakan-gerakan yang dinilai menyimpang.
"Saya selalu mengimbau kepada seluruh kekuatan umat Islam agar selalu hati-hati," ujar Oded.