Ini ancaman Ridwan Kamil kepada pejabat yang tak bisa kejar target

Oleh Mohammad Taufik pada 14 Januari 2016, 10:33 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi melantik sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Bandung pada Rabu (13/1) ini. Dari 15 jabatan yang dirotasi, ada 12 posisi yang sudah diisi secara resmi.

Ridwan Kamil berpesan kepada pejabat yang baru dilantik agar bekerja sesuai dengan target yang diberikan. Dia mengaku tidak akan segan-segan memecat pejabat, jika tidak sesuai dengan target.

"Dalam tiga bulan jangan kaget kalau ada breaking news saya memberhentikan mereka yang tidak bisa kejar target," ujar Ridwan kepada wartawan yang ditemui usai pelantikan yang digelar di Gedung Srbaguna, Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (13/1).

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku, dirinya sudah memberikan tenggat waktu selama dua tahun kepada para pejabat untuk memperbaiki kinerjanya.

"Karena sudah diberi waktu dua tahun untuk berlari, menyamakan kecepatan dengan wali kota. Kalau tidak bisa ya minggir saja," ucap Emil.

Emil mengungkapkan setidaknya ada tiga poin yang dia tekankan kepada para pejabat di lingkungan Pemkot Bandung. Adapun ketiga poin tersebut yakni integritas, melayani masyarakat dan inovatif.

Untuk poin integritas, Emil meminta kepada para pejabat untuk selalu menjaga integritasnya. Termasuk menjauhi perilaku yang koruptif

"Jangan main-main dengan urusan integritas seperti menerima gratifikasi atau mencari nafkah tidak pada haknya. Jika diketahui merusak integritas, jangan kaget pemberhentian bisa dilakukan kapan saja," kata Emil.

Selain itu, lanjut Emil, pejabat yang terpilih juga harus menjadi seorang pelayan masyarakat. Jangan merasa terbebani dengan tugas-tugas yang diberikan.

"Jangan hanya bekerja secukupnya, tetapi harus menjadi orang yang memberikan pelayanan maksimal dan lebih dari yang diharapkan," terang Emil

Selain itu, seorang pejebat dituntut untuk selalu inovatif. Artinya seorang pejabat yang selalu melahirkan gagasan-gagasan baru.

"Jadi bukan pejabat yang hanya minta restu, petunjuk, arahan, tetapi harus inovatif. Sosok yang selalu mencari gagasan sendiri, berinovasi sendiri. Mengajukan gagasan kepada pimpinan. Jadi Saya butuh pejabat yang punya gagasan inovasi, ketimbang yang minta arahan dan petunjuk dari pimpinan," tuturnya.