Tentara gunduli anak punk dan pengamen di Bandung
Bandung.merdeka.com - Dinas Sosial Kota Bandung menggandeng Kodim menertibkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung, Jawa Barat. PMKS yang dijangkau meliputi anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng), wanita tuna susila (WTS), serta pengamen.
Dalam akun Twitter @Dinsos_BDG, diunggah foto 25 anak punk dan pengamen serta 23 gelandangan dan pengemis yang diciduk dalam operasi PMKS. Mereka dikumpulkan ke Kodim, lalu didata dan diminta baris. Selanjutnya digunduli satu per satu.
Hingga berita ini diturunkan Kepala Dinsos Kota Bandung dan Komandan Kodim setempat belum menjawab telepon Merdeka Bandung.
Namun sebelumnya, Kepala Seksi Tuna Sosial Dinsos Kota Bandung Yogas Hendramurti, mengatakan penjangkauan PMKS yang telah dilakukan oleh Dinsos selama ini memang belum optimal. Sebab kecenderungan PMKS untuk kembali ke jalan sangat besar.
"Maka dari itu untuk pembinaan, kami melibatkan Kodim yang diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap PMKS," ujar Yogas kepada Merdeka Bandung saat ditemui di kantornya, Senin (28/12).
Yogas menuturkan dinas sosial rutin memberikan pelatihan keterampilan kepada PMKS. Tujuannya supaya mereka dapat memiliki penghasilan tanpa harus kembali turun ke jalan.
"Kita lakukan pembinaan kepada mereka. Ada yang kita kirim ke Cisarua Lembang, ada yang ke Bekasi untuk rehabilitasi, sisanya dibina di rumah singgah Dinsos dan Kodim," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya secara intensif melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk ke Kota Bandung. Pihaknya mengaku tidak bisa melarang warga luar untuk datang ke Bandung, sebab Bandung merupakan kota terbuka.
"Dinsos bersama Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Kodim menjaga ketat 15 titik pintu masuk yang menjadi pintu masuk anjal dan gepeng. Kita akan melakukan seminggu 3 kali," ujarnya.