Ridwan Kamil: Insya Allah proyek LRT akan dibangun tahun ini
Bandung.merdeka.com - Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bakal segera diwujudkan tahun ini. Peletakan batu pertama (groundbreaking) rencananya akan dilakukan pada tanggal 21 Januari mendatang.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat menyampaikan hasil rapat kabinet terbatas bersama Presiden Joko Wododo yang digelar Senin (4/1) kemarin. Dalam rapat tersebut dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Menteri BUMN melaporkan bahwa proyek jalan terus. Kemungkinan ground breaking 21 Januari di Walini. Semua perizinan diinstruksikan Pak Presiden harus beres 15 Januari, kebanyakan bermuara di Kementrian Perhubungan," ujar dia kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (5/1).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan diselaraskan dengan pembangunan Light Railway Transit (LRT) di Kota Bandung. Pihaknya mengaku sudah mengajukan surat kepada Presiden agar mengeluarkan perpres (peraturan presiden), sehingga pembangunan LRT di Bandung tidak perlu menggunakan sistem lelang
"Perpres itu untuk membuat tidak ada lelang, khususnya koridor II dan sudah disetujui akan diproses," kata Emil.
Selain itu dengan adanya perpres tersebut, pembangunan LRT Bandung akan dikerjakan satu paket dengan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dengan konsorsium yang sama yakni PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China).
"Sehingga nanti keluar perpres yang menyatakan koridor dua dari barat, Cimindi terus ke tengah Bandung yang ujungnya di stasiun akhir Gedebage itu dikerjakan oleh konsorsium yang sama PT. KCIC," kata Emil.
Emil melanjutkan dengan keluarnya perpres tersebut, pembiayaan untuk LRT Bandung tidak akan menggunakan dana dari APBD, tetapi dari investor.
"Konsorsium melaporkan menyiapkan 1 miliar dollar untuk LRT Bandung," katanya.
Dia mengatakan pembangunan LRT Bandung ditargetkan akan mulai dibangun pada tahun ini. Peletakan batu pertama LRT Bandung akan dilakukan setelah peletakan batu pertama kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Pembangunannya (LRT) Insya Allah tahun ini. Jadi pembangunannya kereta cepat dulu, karena kereta cepat ground breakingnya 21 Januari. Feasibility Studi (FS) LRT koridor II dikerjakan setelah tanggal 21 Januari. Itu butuh waktu sekitar tiga bulan. Saya targetkan tahun ini. Kalau akhir 2018 jalur kereta cepat Jakarta-Bandung 150 KM sudah beres, masa (LRT Bandung) 20 KM tidak beres," kata Emil.
Dia menjelaskan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tidak hanya menghubungkan Kota Jakarta dan Bandung saja, tetapi akan melahirkan kota-kota baru di sepanjang jalur yang dilewati oleh kereta cepat tersebut.
"Jadi kereta cepat ini saya sampaikan tidak semata-mata menghubungkan ke kota Bandung, itu menjadi sebuah cara melahirkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. Titik pertama adalah di Karawang seluas 250 hektar. Titik kedua di Walini seluas 1000 hektar. Akan tumbuh disitu kota-kota baru," ucapnya.
Emil menambahkan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibangun di sisi jalur tol yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. " Jalur akan dibangun disamping tol yang masih lahan jasa marga," pungkasnya.