Libur panjang usai, 20 ribu kendaraan mulai tinggalkan Bandung
Bandung.merdeka.com - Puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru diprediksi terjadi pada Minggu (3/1) ini. Kendaraan dari luar Kota Bandung secara berangsur-angsur mulai meninggalkan Kota Bandung melalui Gerbang Tol (GT) Pasteur sejak pagi tadi.
"Sejak pukul 05.30 WIB pagi tadi hingga pukul 17.00 WIB tercatat ada 20.983 meninggalkan Kota Bandung. Sebagian besar menuju arah Jakarta," ujar Kepala Shif Gerbang Tol Pasteur Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Yayan Suherlan, kepada Merdeka Bandung saat ditemui di kantornya, Minggu (3/1).
Dia menuturkan, bila dibandingkan dengan Sabtu (2/1) kemarin, jumlah kendaraan yang meninggalkan Bandung hari ini diprediksi lebih kecil. Kemarin, jumlah kendaraan meninggalkan Bandung tercatat ada 37.756 kendaraan. "Angka normal kan sekitar 30 ribuan kendaraan," ujarnya.
Yayan memprediksi jumlah kendaraan yamg akan meninggalkan Kota Bandung hari ini akan terus mengalami peningkatan. Peningkatan diprediksi akan terjadi hingga malam hari.
Jumlah kendaraan yang meninggalkan Kota Bandumg dari pukul 05.30 WIB hingga pukul 13.30 WIB, dia melanjutkan, ada 11.802 kendaraan. Sementara dari pukul 13.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB sudah ada 9.181 kendaraan meninggalkan Bandung.
"Artinya ini mulai terlihat terjadi peningkatan. Peningkatan diprediksi akan terjadi hingga malam nanti," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, arus lalu lintas di Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur) yang menjadi akses utama menuju pintu masuk GT Tol ramai dan lancar. Kendaraan dari luar kota yang didominasi Plat B mulai meninggalkan Bandung melalui GT Pasteur.
Jasa Marga terapkan JKR
Untuk mengantisipasi antrean kendaraan saat pengambilan tiket pitu masuk Gerbang Tol Pasteur, PT Jasa Marga menerapka sistem JKR atau Jemput Kendaraan. Dengan sistem ini pengambilan tiket tidak menggunakan mesin, tetapi menempatkan petugas.
"Ada petugas yang kita tempatkan di setiap gardu. Jadi untuk ngambil tiket tidak pakai mesin," ujar Kepala Shift Pengumpulan Gerbang Tol Pasteur Cabang Purbaleunyi, Suherman, menambahkan.
Dia menambahkan, cara ini dinilai lebih efektif untuk mengurangi kepadatan di pintu masuk gerbang tol saat mengambil tiket. Pihaknya menempatkan petugas di tiga gardu dari lima gardu pintu masuk GT Pasteur.
"Dengan kita menempatkan petugas, hanya membutuhkan waktu dua detik. Sementara menggunakan mesin membutuhkan waktu empat detik. Jadi lebih efisien dari segi waktu," terang Suherman.