Ini pembuat City Signage, papan informasi kelas internasional Bandung

Oleh Mohammad Taufik pada 30 Desember 2015, 09:24 WIB

Bandung.merdeka.com - Kawasan pedestrian di Jalan LL. RE Martadinata (Riau) telah diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Senin (28/12) kemarin. Kawasan ini semakin tertata rapi dan nyaman setelah lantai trotoar diganti menggunakan granit. Belum lagi dengan penambahan beragam fasilitas seperti kursi klasik, pot bonga dan beragam fasilitas lainnya.

Tak hanya itu, satu kawasan ini juga dilengkapi dengan papan informasi kota atau City Signage yang didesain begitu menarik. Desain City Signage ini disebut-sebut berkelas internasional.

Lalu siapakah yang mendesain city signage ini?

Adalah Studio Kudos, studio desain yang merancang pembuatan City Signage di Bandung. Studio desain ini didirikan oleh warga Bandung bernama John Kudos yang kini tinggal di New York, Amerika Serikat. Kantor pusat Studio Kudos berada di New York. Saat ini Studio Kudos memiliki dua kantor cabang di Indonesia yakni di Jakarta dan Bandung.

"Yang mengerjakannya tim desainer kita di Bandung dan New York. Nah bos saya ngirimin desain di New York. Kemudian kita cobain versi Bandungnya. Terus kita ajuin dan pak wali kota dan taunya suka," ujar Andy Kurniawan, Creative Director Studio Kudos Bandung kepada Merdeka Bandung, Selasa (29/12).

Andy menuturkan, tujuan pemasangan City Signage di Jalan Riau untuk melengkapi fasilitas yang berada di kawasan tersebut. Pihaknya berkonsultasi dulu dengan dinas terkait yakni Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP).

"Awalnya kita ngobrol sama DBMP. Trotoar bagusnya dikasih apa. Akhirnya kita bikin signage," katanya.

Andy mengatakan, untuk proses pembuatannya sendiri memakan sekitar satu bulan. Informasi yang dimuat dalam signage tersebut sengaja tidak hanya menampilkan peta lokasi saja, tetapi juga imbauan kepada masyarakat dan sejumlah nomor telepon penting di Kota Bandung.

"Jadi papan pengumumannya tidak hanya peta saja, ada juga berisi imbauan. Untuk isinya dari DBMP. Kita lebih kolaborasi," terang lulusan Enmore Design Centre, Sidney, Australia ini.

Andy mengungkapkan sengaja memilih warna biru yang dalam signage tersebut, sebab menjadi warna ciri khas Kota Bandung. Sementara dominan warna gelap agar informasi yang dimuat dalam peta terlihat jelas. "Sengaja dibuat gelap supaya informasi yang dimuat terlihat jelas," ungkapnya.

Andy mengungkapkan, Studio Kudos tidak hanya mengerjakan karya spatial graphics seperti id signage saja, tetapi juga desain multidisiplin seprerti branding (logo & identity), print, web developer, motion graphics, dan small graphics.

"Sebagian besar proyek dikerjakan di Amerika Serikat karena co foundernya John Kudos berada di sana. Di Amerika juga sering diminta mengerjakan proyek karya desain grafis," katanya.

Adapun untuk karya yang pernah dibuat, pesanan dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Jepang. Seperti pembuatan Website Cornell University Architecture Art & Planning, kemudian handbook metropolis NYC Design Guide 2014.

Untuk diketahui, Studio Kudos ini didirikan oleh John Kudos, warga Bandung yang tinggal di New York. Sebelum mendirikan Studio Kudos, John Kudos dikenal sebagai seorang desainer senior di Pentagram. Dia memimpin pengerjaan sejunlah proyek desain selama tujuh tahun di sana.

Tak hanya itu, John Kudos menjadi salah satu penerima penghargaan the Art Ditectors Club's Young Guns 6 tahun 2008. Karyanya telah diakui Webby Awards, D & A, art directors club, society of publications desaigners, American Institute of Graphics Art (AIGA).