Pemkot Bandung sampai ajak Kodim atasi gelandangan dan pengemis
Bandung.merdeka.com - Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung, Jawa Barat, terbilang masih cukup tinggi. Dinas Sosial (Dinsos) setempat mencatat sejak Januari hingga September 2015, ada 787 PMKS dilakukan penjangkauan.
PMKS yang dijangkau meliputi anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng), serta wanita tuna susila (WTS).
Kepala Seksi Tuna Sosial Dinsos Kota Bandung Yogas Hendramurti, mengatakan penjangkauan PMKS yang telah dilakukan oleh Dinsos memang belum optimal. Sebab kecenderungan PMKS untuk kembali ke jalan sangat besar.
"Maka dari itu untuk pembinaan, kita melibatkan Kodim yang diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap PMKS," ujar Yogas kepada Merdeka Bandung saat ditemui di kantornya, Senin (28/12).
Yogas menuturkan dinas sosial rutin memberikan pelatihan keterampilan kepada PMKS. Tujuannya supaya mereka dapat memiliki penghasilan tanpa harus kembali turun ke jalan.
"Kita lakukan pembinaan kepada mereka. Ada yang kita kirim ke Cisarua Lembang, ada yang ke Bekasi untuk rehabilitasi, sisanya dibina di rumah singgah Dinsos dan Kodim," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya secara intensif melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk ke Kota Bandung. Pihaknya mengaku tidak bisa melarang warga luar untuk datang ke Bandung, sebab Bandung merupakan kota terbuka.
"Dinsos bersama Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Kodim menjaga ketat 15 titik pintu masuk yang menjadi pintu masuk anjal dan gepeng. Kita akan melakukan seminggu 3 kali," ujarnya.