Ridwan Kamil perbaiki trotoar ajak warganya rajin berjalan kaki
Bandung.merdeka.com - Setelah sempat tertunda akibat pengerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak pada akhir 2014 lalu. Pengerjaan proyek perbaikan trotoar dan saluran air di Jalan LL.RE Martadinata atau lebih dikenal dengan Jalan Riau akhirnya diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Senin (28/12).
Proyek senilai Rp 40 miliar ini meliputi dua segmen. Untuk segmen satu dari Jalan Wastukencana hingga Jalan Banda sepanjang 1,2 kilometer. Sementara segmen dua dari Jalan Banda hingga Jalan Aceh sepanjang 1,3 kilometer.
Pengerjaan pembangunan meliputi perbaikan trotoar menggunakan material granit. Selain itu saluran air lama diganti menggunakan saluran tertutup box culvert. Pada proyek itu juga dipasang serta pembangunan ubin untuk kaum difable.
"Di zaman Saya, trotoar harus naik kelas, jadi bukan yang tiap tahun diganti. Makanya paving block sudah tidak boleh lagi di Kota bandung. Yang boleh hanya dua, yang satu dengan granit standar internasional dan yang kedua dengan beton konkrit berpola seperti di Jalan Dalem Kaum," ujar Ridwan kepada Merdeka Bandung di sela-sela acara peresmian.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menuturkan perbaikan trotoar ini. Merupakan bagian dari program menggiatkan budaya berjalan kaki di Kota Bandung. Hal itu diwujudkan salah satunya melalui perbaikan trotoar jalan yang lebih nyaman.
"Jadi urusan yang namanya pedestrian ini bagian dari memanusiawikan. Karena kota itu pada dasarnya bikin stres. Jadi cara membuat tidak stres adalah dengan memperbanyak ruang manusia ini bergerak. Tidak naik motor dan tidak naik mobil, tidak dalam gedung interior tapi di luar," katanya.
Menurut Emil, salah satu visi kota yang menuju kota manusiawi ini adalah warganya sering berinteraksi di luar.
"Maka yang namanya ruang hijau taman dan pedestrian harus menjadi kebutuhan. Standar di luar negeri seperti itu," ucapnya.
Dia mengungkapkan dalam perbaikan trotoar dilengkapi dengan sarana dan prasarana lainnya seperti bangku, bola batu, lampu penerangan, pot bunga, dan tempat sampah
"Ini yang saya namakan dengan prinsip panca trotoar. Pertama, setiap trotoar di mana memungkinkan harus ada bangku duduk. Kedua harus ada bola batu untuk keamanan. Kemudian ada lampu untuk penerangan. Setelah itu ada pot bunga untuk konsep Bandung berhiber dan ada tempat sampah untuk kebersihan kota Bandung," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen menambahkan di Jalan Riau sudah dipasang sejumlah fasilitas seperti bangku klasik, bola batu , tempat sampah, lampu penerangan, pot bunga.
"Untuk bangku klasik kita targetkan pemasangan 320-350 kursi dari jumlah yang terpasang saat ini baru 150 kursi. Kemudian pot bunga baru tersedia 120 buah dari kebutuhan 100 buah lagi.
Bola batu ada 240 buah, masih kurang 200 buah. Tempat sampah ada 100 buah. Tata informasi kota baru ada 4 buah dari 14 buah yang akan dipasang dan kita juga akan tambahkan meja, namun barang belum disediakan," ujar dia.