Penggunaan Teknologi AI dalam Proses Mencari Kandidat Kerja

Oleh Endang Saputra pada 26 November 2021, 10:52 WIB

Bandung.merdeka.com - Meski semua departemen dalam sebuah bisnis memiliki kesibukan dan rutinitasnya sendiri, namun nyaris tidak ada yang sesibuk HR yang hampir selalu berada di bawah tekanan besar. Tiap hari, para profesional di departemen ini ditugaskan untuk menganalisa berbagai masalah personalia. Namun, tantangan utama datang ketika HR ditugaskan untuk mengisi sebuah lowongan sesegera mungkin.

"Nah, masalahnya adalah, mengganti personel bukan lah hal yang mudah. Dan tentu saja, posisi ini harus diisi dengan orang yang paling berkualitas, paling termotivasi dan pekerja keras. Skala komplikasi masalah menjadi jauh lebih besar ketika setelah lowongan dibuka, ada ratusan lamaran yang diterima," kata Andrew Muljono, VP Business Development, pt. shortlyst labs international dalam keterangan persnya.

Untungnya, lanjut Andrew digitalisasi dan otomatisasi dapat menyederhanakan hal-hal ini. Dengan deru teknologi AI yang semakin deras, ini saatnya para profesional HR menjernihkan beberapa tahapan rekrutmen dengan teknologi terbaru.

Singkat & Sederhana: Apa itu AI?

AI adalah singkatan dari Artificial Intelligence yang diartikan sebagai kecerdasan buatan. Secara umum, AI berarti mengajarkan mesin untuk belajar seperti manusia dan mengambil tindakan yang sesuai dari pengalaman dan tujuan.

Tujuan akhirnya adalah bahwa pendekatan terkomputerisasi ini tidak lagi dapat dibedakan dengan pendekatan manusia, sehingga dapat membuat keputusan mereka sendiri dan dengan demikian memecahkan masalah secara mandiri.

AI dalam Perekrutan Kandidat

Perangkat lunak AI dapat mengumpulkan semua informasi yang relevan tentang kandidat dari Internet dan dengan demikian menciptakan gambaran yang komprehensif tentang para kandidat tersebut.

Namun bukan hanya itu, berikut beberapa aplikasi teknologi AI dalam proses mencari kandidat kerja:

Tanya Si Chatbot!

Chatbot di halaman karir perusahaan dapat menjawab pertanyaan pihak yang berkepentingan tentang lowongan pekerjaan. Teknologi ini juga dapat membantu kandidat untuk mengetahui lebih dalam tentang company culture dan beberapa hal krusial lainnya terkait perusahaan tersebut.

Seleksi Lamaran

Dengan tingkat animo yang tinggi, HRD biasanya harus berurusan dengan ratusan lamaran tertulis yang sudah diterima. Masalahnya, siapa yang sempat untuk membaca dan menyelidiki satu per satu lamaran ini? AI, tentunya! Teknologi ini dapat menganalisis berkas lamaran dan menunjukkan kandidat mana yang paling cocok. Tapi sebelum itu, tim dari HR harus lebih dulu menetapkan kriteria yang diinginkan.

Pusat Assessment

AI juga dapat digunakan sebagai assessment center dan, misalnya, menentukan kompetensi, keterampilan, dan ciri kepribadian mana yang dimiliki kandidat melalui tugas pemrosesan tertentu. Tahapan ini sangat penting untuk lebih jauh menyeleksi personil yang kemungkinan akan perlu berasimilasi dengan cepat pada tugasnya yang baru

Wawancara Kerja Pertama

AI mungkin masih belum bisa menggantikan interview tatap muka. Namun, teknologi ini bisa jadi penjegal yang baik selama wawancara kerja. Teknologi pengolahan data ini bisa menentukan apakah seorang pelamar akan cocok dengan lowongan yang dibuka berdasarkan bahasa, pilihan kata atau ekspresi wajah. Meski ada pro kontra tentang fungsinya ini, namun seiring waktu, AI akan dapat menjadi lebih sensitif dalam seleksinya.

Kesimpulan

Dengan semakin meningkatnya persaingan, perusahaan berada di bawah tekanan untuk menutupi celah keragaman keterampilan yang mereka miliki. Solusi tercepat untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan mempekerjakan tenaga baru. Namun, merekrut orang yang tepat juga bukan pekerjaan yang dapat dilakukan dalam semalam.

Pada fase kritis inilah peran AI harus semakin ditingkatkan. Contohnya, jika company menggunakan layanan Shortlyst, maka mereka dapat dengan mudah mengakses multiple platform dan membuka lebih banyak channel untuk mendapatkan kandidat terbaik.

Jika masih belum cukup, talent search engine seperti Shortlyst juga mampu mengkompilasi list rekomendasi terbaik dari 600 juta profil yang ada dalam databasenya.

"Perlu juga dicatat bahwa teknologi ini bukan hanya mampu mempermudah proses rekrutmen tapi juga tergolong sangat terjangkau. Yakin gak mau cobain Shortlyst sekarang?" katanya.

Â

Tag Terkait