Hadirkan Masker Kece, Born and Blessed Sukses Bangkit dari Keterpurukan
Bandung.merdeka.com - Sebuah merek dagang asal Kota Kembang, Born and Blessed sempat mengalami keterpurukan di masa pandemi virus Covid-19. Dampak yang dirasakan, beberapa toko di sejumlah kota harus tutup untuk sementara waktu. Bahkan, pengurangan karyawan terpaksa harus dilakukan.
Di tengah kondisi yang serba sulit, sang empunya Born and Blessed, Christian Eka mencoba peruntungan menghadirkan produk masker. Beberapa kali melakukan percobaan membuat masker dan sempat gagal, akhirnya mereka berhasil menemukan 'formula' yang diyakini mampu memikat hati pembeli.
"Awalnya gak laku. Cuma karena memang semakin lama kan orang butuh masker ya. Terus kami berupaya bermitra dengan kawan dari brand lain dengan menghadirkan masker dengan desain eksklusif," terang Christian Eka.
Lambat laun, minat pembeli terhadap masker produksinya begitu tinggi dan tentunya hal tersebut membuat Born and Blessed bangkit dari masa-masa sulitnya. Kini, dalam sehari bisa menjual 1.400 masker. Ditambah lagi dengan adanya empat brand lain yang bermitra memproduksi masker di tempatnya.
Tingginya minta pembelian terhadap masker Born and Blessed ini karena desainnya yang kece dan eksklusif. Apalagi, material yang digunakan dijamin tak akan sesak kala digunakan.
"Kami berusaha mencari material yang waterproof dan tentunya nyaman digunakan jadi gak sesak gitu. Inovasi yang kami lakukan juga dari segi pola dan bentuk maskernya," paparnya.
Ada beberapa desain masker yang ditawarkan dan cocok digunakan untuk kawula muda. Masker dibuat sesuai dengan standar kesehatan yakni menggunakan material tiga lapis. Untuk bagian talinya ada yang panjang untuk mengikat ke belakang kepala untuk yang menggunakan hijab, dan ada pula yang dicantolkan ke telinga.