Sadari 'Mahalnya' Kesehatan dengan Antisipasi Ancaman Penyakit Kritis
Bandung.merdeka.com - Dokter dari RS Premier Jatinegara, Jakarta, dr. Laura Anasthasya, Sp.PD mengatakan, saat ini penyakit kritis dapat menyerang siapa saja, dan kapan saja.
Untuk itu, sebaiknya masyarakat tidak terpaku menghindari hanya suatu penyakit tertentu. Masyarakat pun ada baiknya untuk menyadari 'mahalnya' kesehatan.
"Berbagai permasalahan kesehatan dapat terus bertambah akibat banyak faktor, seperti lifestyle, globalisasi hingga perubahan iklim," kata Laura kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) di Harris Festival Citylink, Jalan Peta.
Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat perlu mengantisipasi ancaman penyakit kritis ini dengan mengubah gaya hidup mereka dan lebih menyadari âmahalnyaâ kesehatan.
"Penyakit kritis dapat berimplikasi pada aspek psikologis, sosial hingga finansial yang dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi dan masa depan keluarga," jelasnya.
Di wilayah Jawa Barat sendiri, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan berbagai jenis penyakit memiliki prevalensi yang melebihi rata-rata nasional.
Data kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) menunjukkan penyakit jantung diderita oleh 1,6 persen masyarakat (rata-rata nasional 1,5 persen), hipertensi sebanyak 9,67 persen (rata-rata nasional 8,36 persen), stroke sebanyak 11,4 persen (rata-rata nasional 10,9 persen), hingga gagal ginjal kronis sebanyak 0,48 persen (rata-rata nasional 0,38 persen).
Sementara itu, melihat berbagai fakta yang ada, Himawan Purnama, Head of Product Development Prudential Indonesia menjelaskan, asuransi kondisi kritis saat ini terbatas pada diagnosis jenis penyakit.
Untuk itu, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) membuat terobosan baru dengan meluncurkan PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah).
Solusi ini adalah rangkaian produk pelengkap asuransi tambahan inovatif pertama di industri dalam memastikan masyarakat Indonesia terlindungi secara total tanpa ada batasan jumlah maupun jenis penyakit kritis.
PRUTop dan PRUTop Syariah menawarkan konsep baru perlindungan kondisi kritis yang berfokus pada perawatan, tindakan, atau ketidakmampuan permanen yang terjadi akibat kondisi kritis.
"Hal tersebut yang menjadikan PRUTop dan PRUTop Syariah unggul di kelasnya karena kedua produk ini mampu melindungi kesehatan dan finansial masyarakat Indonesia secara menyeluruh dan memastikan mereka hidup lebih tenang," jelas Himawan.