BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Angin Kencang di Wilayah Bandung

Oleh Endang Saputra pada 11 Desember 2018, 11:34 WIB

Bandung.merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya potensi angin kencang. Potensi angin kencang diprediksi terjadi pada siang hingga sore hari.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, angin kencang di musim hujan disebabkan oleh awan Cumulonimbus (awan CB) yaitu awan hitam berlapis tinggi yang umumnya terjadi di siang hingga sore hari. Selain itu juga terdapatnya perbedaan suhu permukaan suatu tempat dengan sekitarnya.

"Jika kedua hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan angin kencang yang sifatnya lokal (kurang dari 2 km persegi) dan kejadiannya singkat (kurang dari 15 menit)," ujar Tony kepada Merdeka Bandung, Selasa (11/12).

Menurut Tony, potensi terbentuk awan CB di musim hujan yaitu jika terjadi jeda hujan yakni sekitar 3 hari cuaca cerah. Maka hujan berikutnya yg terjadi akan berpotensi terjadi angin kencang.

"Atau di musim hujan, pagi hingga siang cuaca cerah, maka sore terbentuk awan CB dan berpotensi angin kencang," kata dia.

Menurut dia, sebagian besar wilayah di Jawa Barat berpotensi terjadinya angin kencang, termasuk wilayah Bandung Raya. Sebelumnya angin puting beliung sempat terjadi di wilayah Bogor beberapa waktu lalu.

"Waspada potensi terjadinya hujan yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang di sebagian wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Purwakarta dan Subang pada siang/sore hari," ucapnya.

Untuk langkah antisipasi, Tony mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pemangkasan dahan pohon untuk mengurangi beban pohon.
Tony memprediksi fenomen angin kencang masih akan terjadi selama musim hujan, sampai April 2019 nanti

"Kami mengimbau masyarakat untuk pangkas pohon, perkuat bagian rumah atap semi permanen. Ikuti peringatan dini cuaca ekstrem di twitter, facebook, aplikasi android 'info BMKG'," katanya.

Tag Terkait