LSP-P1 Targetkan 100 Persen Lulusan STP NHI Bandung Tersertifikasi
Bandung.merdeka.com - Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung menargetkan mulai tahun depan lulusan STP NHI Bandung bisa tersertifikasi 100 persen. Sertifikasi profesi ini penting sebagai modal dalam memasuki dunia kerja dan usaha.
Sertifikat kompetensi merupakan bukti pengakuan akan kompetensi yang dimiliki lulusan STP Bandung. Adanya sertifikasi profesi akan lebih memberikan jaminan dan perlindungan dalam memasuki dunia kerja serta usaha di tingkat nasional maupun global. Ini sangat diperlukan para lulusan STP Bandung dalam menghadapi liberalisasi tenaga kerja dibidang pariwisata.
Director LSP-P1 STP Bandung, Lien Maulina mengatakan, tentu bukan hal mudah mencapai target 100 persen lulusan STP NHI Bandung tersertifikasi. Namun, berbagai upaya terus dilakukan guna mencapai target tersebut, salah satunya adalah melakukan pengembangan skema sertifikasi.
"Kami terus melakukan evaluasi atau mengkaji ulang skema sertifikasi yang sedang berjalan, kemudian mengembangkan skema baru dalam rangka menuju lulusan STP Bandung 100 persen tersertifikasi. Bukan hal mudah memang makanya kita harus terus mempersiapkannya," ujar Lien kepada Merdeka Bandung, Selasa (13/11).
Ditahun sebelumnya, baru 70 persen lulusan STP NHI Bandung yang tersertifikasi. Upaya yang kini dilakukan guna mencapai target tersebut adalah dengan menggelar 'Workshop Pengembangan Skema Sertifikasi Dan Uji Kompetensi Online Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung'.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 40 orang peserta dari 14 prodi dari program Diploma III, Diploma IV, Sarjana, dan Pascasarjana. Peserta yang hadir adalah sekretaris, ketua prodi, sekretaris jurusan, dewan pengarah dan jajarannya.
Sesuai dengan tajuk yang diusung, LSP-P1 STP Bandung tengah melakukan persiapan uji kompetensi secara online. Diharapkan, tahun depan uji kompetensi secara online ini bisa langsung dipraktekan. Pihaknya masih melakukan persiapan dan baru akan melakukan uji coba pada 21 November 2018 mendatang.
"Sekarang semuanya sudah online, makanya kami berupaya melakukan uji kompetensi juga secara online agar lebih mudah. Rencananya akan dimulai tahun depan, sekarang kami masih melakukan penyusunan. Kami terus melakukan pengujian agar 100 persen mahasiswa harus tersertifikasi dengan menggunakan skema ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA), ASEAN Common Competency Standards for Tourism Professionals (ACCSTP) dan The Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC),"jelasnya.
Pada dasarnya, proses uji kompetensi secara online atau tidak sama saja. Persyaratan seperti pengisian formulir dilakukan secara online, namun tetap saja saat melakukan praktek untuk observasi, para mahasiswa harus terjun langsung ke lapangan.
Sementara itu, Ketua Komite Skema Sertifikasi LSP-P1 STP Bandung yang juga merangkap sebagai Pembantu Ketua Bidang Akademik STP NHI Bandung, Erfin Roesfian mengatakan, LSP-P1 terus melakukan persiapan khususnya untuk prasarana seperti materi, serta asesor.
"Tugas kita kini tengah mempersiapkan prasarananya seperti untuk asesor, materi, dan LSP nya sendiri harus dipersiapkan. Antara unit yang diujikan dengan kurikulum ini sudah singkron, jadi ke depan upaya 100 persen mahasiswa STP NHI Bandung bisa tercapai," katanya.
Â