Diresmikan wali kota, Museum Kota Bandung masih minim koleksi

Oleh Endang Saputra pada 31 Oktober 2018, 17:45 WIB

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung kini memiliki gedung museum yang khusus menceritakan sejarah Bandung. Museum ini berlokasi di Jalan Aceh tepat di seberang Taman Sejarah. Museum ini diresmikan langsung oleh Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial, Rabu (31/10).

Di bagian depan museum ada patung tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, Dewi Sartika dan Emma Poeradiredja, yang merupakan tokoh pergerakan Sunda.

Bangunan museum Bandung sendiri terdiri dari dua gedung utama. Area pertama adalah area depan yang merupakan gedung cagar budaya tipe A. Di area ini ditampilkan tentang perjalanan Kota Bandung mulai dari pembentukannya oleh pemerintah kolonial Belanda hingga sekarang. Ada banyak peristiwa bersejarah terjadi selama Kota Bandung berdiri. Sedangkan area belakang akan diisi dengan produk budaya Kota Bandung. Di gedung modern setinggi 3 lantai itu rencananya akan diisi dengan beragam artefak mulai dari foto, dokumen arsip, grafis dan artefak lain.

Dari gedung yang berada di area depan sendiri, baru dua ruangan yang dibuka. Di ruangan tersebut terpampang cerita sejarah Bandung awal mula, masa pemerintahan Wiranatakusumah II hingga, dan foto Wali Kota Bandung dari masa ke masa. Sementara ruangan lainnya belum dibuka.

Ketua Tim Pendiri Museum Kota Bandung, Hermawan Rianto mengatakan, benda-benda koleksi dan materi museum berasal dari berbagai sumber sejarah, baik peninggalan sejarah yang ada di masyarakat, materi sejarah dari museum-museum di Indonesia dan Belanda.

"Kita sudah bekerja sama dengan museum di Belanda untuk pengembangan materi sejarah di museum Kota Bandung," ungkap Hermawan di sela acara.

Ia menambahkan, museum ini akan dikelola secara profesional oleh para kurator. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu agama, sejarah, teknologi, budaya, dan lain-lain.

Hermawan mengakui jika koleksi di Museum Bandung belum lengkap. Sehingga masih banyak ruangan yang kosong. Dia menyebut salah satu kendalanya yakni kesulitan pengumpulan materi.

"Hal yang sangat sulit dalam pembuatan museum adalah pengumpulan materi. Materi harus dievaluasi dicek kembali. Itu yang membuat (jadwal) kami mundur Karena kami tidak ingin sampai sejarah itu salah," ucapnya.

Sementara itu Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial mengaku bersyukur Kota Bandung telah memiliki museum yang secara khusus memiliki koleksi artefak dan sejarah Kota Bandung. Hadirnya museum ini dapat sebagai media untuk memperkaya pengetahuan.

"Alhamdulillah, kita hari ini punya gedung baru museum sejarah kota Bandung.Dan walaupun tadi disampaikan ketua tim tersendat sendat tapi alhamdulillah bisa berdiri. Mang Oded sangat berharap dengan hadirnya museum ini bisa menjadi sebuah wasilah untuk menambah ilmu, media, bagi warga Bandung tentang informasi tentang bandung dari 1810 sampai hari ini ya,"katanya.

Menurut Oded, hadirnya museum ini juga selain diperuntukan untuk pelajar juga dapat menarik wisatawan. Sehingga mereka dapat mengetahui sejarah tentanh Bandung.

"Tentu Saya mengharapkan ketika wisatawan datang ke Bandung baik dalam negeri maupun mancanegara bisa mengetahui sejarah bandung dari awal sampai hari ini. Sehinga ini jadi pengetahuan buat mereka. Saya yakin ketika mereka mau ngasih tahu kepada yanh lain, ini jadi daya tarik," ucapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari menambahkan museum Bandung ini telah digagas sejak tahun 2015 . Bangunan fisik gedung tersebut dibangun dengan menggunakan dana APBD tahun 2016 dan 2017. Sementara pengisian materi museum berasal dari dana Corporate Social Responsibility Bank BJB.

"Kalau bangunan itu sejak tahun 2016 kemudian penyempurnaan di tahun 2017. Tapi di 2017 tidak terserap semua karena harus ada lelang yang diulang. Yang pasti di 2018 ini untuk materinya yang museum itu kita mencoba CSR dari Bank Bjb dibantu langsung ke tim museumnya ya," kata dia.

Wanita yang akrab disapa Kenny ini menyebut meski seluruh ruangan belum terisi oleh artefak, Museum Bandung ini telah resmi dibuka untuk umum. Untuk pengisian koleksi akan dilakukan secara bertahap. Kenny memastikan warga yang ingin masuk ke museum ini tidak dipungut biaya alias gratis.

"Memang ke depannya museum kota Bandung ini selain menampilkan koleksi, informasi juga harus ada semacam daya tariknya salah satu lewat atraksi atraksinya. Saya targetnya 2019 akhir itu sudah selesai semua maksimal. Nah yang pasti ini teruslah dalam tahap penyempurnaan. Tidak harus selesai sempurna jadi ini terus dinamis, termasuk teknologi itu juga bisa menjadi salah satu atraksi di museum Kota Bandung," katanya.

Tag Terkait