90 mahasiswa di Jawa Barat bersatu peringati Sumpah Pemuda

Oleh Endang Saputra pada 28 Oktober 2018, 13:47 WIB

Bandung.merdeka.com - Sebanyak 90 mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Barat melakukan deklarasi atau membacakan kembali teks Sumpah Pemuda dalam acara ‘Konser 90 Tahun Sumpah Pemuda – Nyanyian Indonesia’ di Sasana Budaya Ganesha, Sabtu (27/10) malam.

Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya. Keberagaman merupakan jati diri dari bangsa ini. Usia 90 tahun yang lalu, pemuda Indonesia mewujudkan kecintaanya akan bangsa ini dengan melakukan Deklarasi Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah menuju pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Sumpah pemuda juga merupakan momentum penting yang mengawali sejarah pergerakan pemuda Indonesia.

Pada acara yang dimulai pukul 18.00 WIB itu, kehadiran 90 perwakilan mahasiswa ini menjadi simbol nyata kerukunan masyarakat Indonesia. Di mana para perwakilan mahasiswa ini terdiri dari berbagai agama, suku, dan latar belakang yang berbeda.

Ketua umum penyelenggara ‘Konser 90 Tahun Sumpah Pemuda – Nyanyian Indonesia’, Batara Sihombing mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap sejarah. Sumpah Pemuda merupakan sejarah yang tentunya masih harus diperingati khususnya oleh para kawula muda masa kini.

"Dengan adanya redeklarasi Sumpah Pemuda yang dilakukan oleh 90 mahasiswa asal Jawa Barat ini membuktikan bahwa ini NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," ujar Batara kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Sabuga, Jalan Tamansari, Sabtu (27/10).

Tak hanya melakukan kembali pembacaan teks Sumpah Pemuda, rangkaian acara juga diisi dengan pertunjukkan musik yang melantunkan tembang-tembang daerah dari Sabang sampai Merauke. Beberapa tembang yang dilantunkan dalam acara ini adalah 'Nyiur Hijau', 'Lir Ilir', 'Uhate', dan 'Alusiau'.

"Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Celebration of Praise (COP) dan Jaringan Doa Sekota (JDS). Acara dibagi menjadi tiga bagian yaitu konser doa bagi bangsa, visualisasi dan deklarasi sumpah pemuda oleh 90 pelajar dan mahasiswa mahasiswa, serta konser nyanyian Indonesia bersama artis GAC," tutur Panitia Pengarah, Jantje Haans.

Sementara itu, Helvi Baskoro selaku Humas acara mengatakan, kegiatan ini melibatkan 3.800 peserta. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah berupaya untuk membangun generasi muda cinta tanah air, dan membangun persatuan dan kesatuan yang kini tantangannya semakin banyak.

Di era sekarang ini, banyak hal yang mengancam pesatuan Indonesia, mulai dari arus modernisasi , isu politik, sampai isu SARA yang dapat memecah belah bangsa ini. Tentunya menjadi tugas dan tanggung jawab semua untuk ikut menjaga citra dan cita bangsa Indonesia.

"Peserta yang terlibat dalam acara ini banyak sekali, soalnya kami berupaya untuk membangun semangat cinta Tanah Air khususnya bagi para kawula muda," kata Helvi.

Melalui wadah ini, COP hendak menginspirasi pemuda dan pemudi untuk mencintai bangsa ini lewat tarian, lagu dan musik daerah. Tahun ini pihaknha memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda dan bertepatan juga 30 tahun COP berkarya.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah mengobarkan kembali semangat Sumpah Pemuda dan juga meningkatkan rasa kecintaan akan bangsa ini melalui konser musik dan budaya. Harapan kami pula, melalui acara ini dapat membangkitkan dan mempersatukan masyarakat untuk semakin mengasihi, berdoa dan berkarya bagi bangsa Indonesia.

Tag Terkait