Ridwan Kamil usulkan 3 Oktober jadi hari Anti hoaks nasional

Oleh Endang Saputra pada 04 Oktober 2018, 12:42 WIB

Bandung.merdeka.com - Aktivis Ratna Sarumpaet yang mengakui dirinya membuat kebohongan soal penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung menjadi pembicaraan berbagai pihak. Hal ini disampaikan Ratna kepada awak media di kediamannya pada Rabu, 3 Oktober kemarin.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara terkait hal tersebut. Mantan Wali Kota Bandung ini menilai tindakan Ratna telah merusak citra kota kelahirannya tersebut.

"Bandung banyak dirugikan, banyak masuk ke saya merasa Bandung menjadi makin tidak aman oleh berita bohong itu. Kemudian pihak Angkasa Pura, Bandara juga jadi ikut rusak citranya seolah-olah tidak aman, tidak ada pengamanan dan seterusnya. TNI AU yang di Bandung juga merasa tercoreng seolah-olah kecolongan ternyata kan berita bohong," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan seusai membuka acara Indonesian City Government PR Summit Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis (4/10)

Pria yang akrab disapa Emil ini pun meminta Ratna Sarumpaet untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat, terutama warga Bandung.

"Bandung sangat dirugikan, itulah kenapa sebagai gubernur saya meminta Bu Ratna meminta maaf minimal. Kalau urusan hukum itu nanti ada analisanya. Jadi saya mengharapkan Mba Ratna minta maaf. Makanya saya bilang cukup dengan minta maaf semua selesai, Orang Bandung mah pemaaf," kata dia.

Emil mengungkapkan, penyebaran berita bohong menjadi persoalan serius di Indonesia. Agar kasus ini menjadi pelajaran ke depan, Emil mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menjadikan tanggal 3 Oktober sebagai Hari Anti Hoaks Nasional. Tanggal 3 Oktober dipilih bersamaan dengan momentum Ratna Sarumpaet mengakui dirinya membuat kebohongan soal penganiayaan.

"Supaya jadi pelajaran ya diingat-ingat aja mungkin kita bikin hari anti hoaks nasional. Saya hanya mengusulkan tanggal 3 oktober karena pengakuan pembuat hoaks terbaiknya di tanggal 3 Oktober," ucapnya.

Menurut Emil, belajar dari kasus Ratna, berita hoaks menimbulkan dampak yang sangat luar biasa. Apalagi para elite di tanah air, termasuk Calon Presiden RI Prabowo Subianto turut menjadi korban berita hoaks yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet

"Kita memahami ada peristiwa luar biasa ya karena yang menjadi korbannya kan sampai level-level elit nasional. Dan ini hikmah dari Allah SWT kondisi bangsa Indonesia ya begini mudah dibohongi. Mudah- mudahan jadi pelajaran," katanya.