Gerakan non tunai di transportasi publik, Dishub akan perbanyak mesin tapping

Oleh Endang Saputra pada 28 September 2018, 17:10 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan akan memasifkan gerakan non tunai dalam penggunaan transportasi massal di Kota Bandung. Dengan tarif yang murah, diharapkan dapat menstimulus minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, pihaknya akan memperbanyak mesin tapping kartu untuk bus TMB. Di anggaran perubahan, pengadaan mesin akan ditambah sesuai dengan koridor yang ada.

"Anggaran di perubahan akan kita tambah mesin tappingnya," ujar Didi kepada wartawan di sela acara ujicoba program 'coba TMB Rp 500' di Taman Cikapayang, (28/9).

Didi menyebutkan saat ini baru tiga koridor yang sudah bisa memggunakan sistem non tunai yakni rute Cibiru-Cicaheum, Cicaheumn- Sarijadi, dan Cicaheumn- Cibereumm. Sementara untuk rute Antapani - Leuwipanjang akan segera menyusul.

"Saat ini kita sedang menyusun integrasi tarif. Jadi kalau empat koridor sudah ada tapping nya nanti tiga jam kalau pindah ke tmb masih gratis. Itu sedang kita susun sistemnya," kata dia.

Didi berharap dengan murahnya tarif transportasi publik, masyarakat secara bertahap bisa beralih ke transportasi publik untuk mengurangi kemacetan.

"Poinnya orang berpindah ke transpirtasi publik. Tapi kan kalau dilihat banyak pertimbangannya orang pindah ke transportasi publik. Apakah dia itu pindah karena kenyamana keamanan, atau tarifnya murah. Nah sekarang akan kita lihat selama 3 Minggu depan," ucapnya.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial bersama wakilnya Yana Mulyana sempat mencoba naik TMB seharga Rp 500 dari Dago Cikapayang menuju Halte Itenas, Jalan PHH. Mustofa (Suci). Oded mengatakan naik transportasi massal TMB saat ini sudah sangat nyaman.

"Sekarang tinggal mengubah kebiasaan masyarakat. Sehingga bisa beralih dari kemdaraan pribadi ke transportasi massal," katanya.