Peringatan HUT ke 42, PT DI gencar ekspor pesawat ke berbagai negara

Oleh Endang Saputra pada 12 September 2018, 17:55 WIB

Bandung.merdeka.com - Dalam rangkaian peringatan HUT ke-42 PT Dirgantara Indonesia (PT DI) digelar acara 'Awarding Day' sebagai puncak kegiatan. Acara ini dibuka oleh Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, di Hanggar Rotary Wing, Kawasan Produksi II PTDI, Jala Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (12/9).

Awarding Day diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi penghargaan kepada insan-insan terbaik yang telah berkontribusi dalam mengembangkan industri kedirgantaraan di Indonesia. Pada acara tersebut, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menjadi keynote Speaker sekaligus memberikan simbolis penghargaan kepada para penerima award.

Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro mengungkapkan, sejak berdiri pada tahun 1976, PT DI telah melakukan ekspor sebanyak 48 unit pesawat ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, Senegal, Brunei Darussalam, Pakistan dan Korea Selatan.

Untuk periode 2018-2020, perseroan telah mengantongi Kontrak Berjalan Ekspor berupa 2 unit pesawat NC212i Paratroop version untuk Kemeterian Pertanian Thailand, 1 unit CN235 -220 Troop & Paratroop version untuk Tentara Nepal dan 1 unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft untuk Angkatan Udara Senegal. Total nilai kontrak yang dikantongi perseroan untuk periode 2018-2020 tercatat sebesar US$ 79,80 juta.

"Potensi ekspor PTDI tahun 2018-2019, PTDI sedang melakukan penetrasi pasar untuk pesawat CN235-220 ke negara-negara antara lain Pantai Gading, Australia, Senegal, dan Nepal. Adapun untuk pesawat NC212i, PTDI sedang melakukan penetrasi pasar ke Senegal, sedangkan Filipina sudah menyatakan kembali minatnya untuk membeli pesawat NC212i berikutnya," ujar Elfien Goentoro.

Peringatan ulang tahun ke-42 menjadikan momentum bagi PTDI untuk mencanangkan dan berkomitmen mengimplementasikan transformasi perusahaan pada tiga aspek, yakni transformasi bisnis, operasi, dan budaya.

"PTDI perlu melakukan transformasi dan meningkatkan daya saing SDM-nya, dalam rangka menghadapi adanya digitalisasi dan disruption," kata dia.

Elfien juga memaparkan kebutuhan pesawat terbang sekelas N219 di Domestic Market selama 10 tahun ke depan adalah sebanyak 235 unit, dan untuk International Market sebanyak 297.

"Pesawat N219 Nurtanio sampai saat ini memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen antara lain acrylic/glass, plastik, karet dan jig, dan akan terus dikembangkan hingga mencapai 60 persen pada saat production series," ungkap Elfien

Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk produk pesawat PTDI yang lain seperti CN235-220, dan NC212i sekitar 45%, helikopter Bell 412EP sekitar 20%, helikopter Super Puma NAS332C1 dan NAS332C1e sekitar 18%, dan helikopter EC725 Cougar, AS350/550/555 Fennec, AS365N3+ Dauphin, AS565 Panther, H145 dan H135 sekitar 8%.

"Beberapa startegi kami lakukan dalam mendorong penjualan ekspor antara lain sinergi dengan para stakeholder dan juga bekerjasama dengan financial institution untuk kebutuhan pendanaan kami," kata dia.

Sementara itu Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memberikan dukungan bagi peningkatan ekspor produk-produk dalam negeri. Salah satunya ekspor pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia.

"Pemerintah terus memberikan dukungan PT DI untuk terus meningkatkan kiprahnya baik di dalam maupun luar negeri dan terus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Di tengah kondisi pelemahan mata uang Rupiah yang dialami saat ini misalnya, kita terus mendorong agar PT DI untuk meningkatakan penjualan ekspor. Dalam jangka panjang juga kita harapkan, BUMN ini juga terus meningkatkan daya saing produksinya sehingga bisa terus melebarkan sayapnya, tidak hanya di negara-negara Asia tetapi juga di Eropa, Amerika dan Afrika," ungkap Harry.


Dalam rangkaian peringatan HUT ke 42 PT DI,diselenggarakan Awarding Day sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada insan-insan terbaik yang telah berkontribusi dalam mengembangkan industri kedirgantaraan di Indonesia.

Dalam Awarding Day ada dua kategori penghargaan yaitu 'Inspiring Leaders' dan 'Tribute to Stakeholder'. Untuk kategori penghargaan Inspiring Leaders, PTDI memberikan anugerah kepada Nurtanio Pringgoadisuryo, Lifetime Award to the Pioneer of PTDI sebagai tokoh perintis industri kedirgantaraan Indonesia. PTDI juga memberikan anugerah kepada Bacharuddin Jusuf Habibie, Lifetime Award to the Founding Father of PTDI, atas dukungan, prestasi dan dedikasi yang telah dipersembahkan kepada industri kedirgantaraan Indonesia serta didikan dan motivasi yang diturunkan kepada anak bangsa Indonesia.

Tag Terkait