Pemkot Bandung akan revitalisasi trotoar di tiga titik ini hingga akhir 2018

Oleh Mohammad Taufik pada 18 Agustus 2018, 11:18 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan kembali merevitalisasi trotoar di sejumlah titik di Kota Bandung pada tahun ini. Rencananya ada tiga titik ruas jalan yang akan direvitalisasi dengan anggaran sekitar Rp 9 miliar.

Kepala DPU Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, trotoar di tiga ruas jalan yang akan direvitalisasi diantaranya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kebon Jukut, dan Stasiun Timur.

"Jadi tahun tahun 2018 ini hanya 3 trotoar yang di perbaiki. Ini berkaitan dengan keterbatasan anggaran yang ada yakni di jalan Kebon Jukut, Stasiun Timur dan Perintis Kemerdekaan," ujar Arief kepada Merdeka Bandung, Sabtu (18/8).

Arief menyebut, konsep revitalisasi trotoar akan dilakukan seperti di Jalan Asia Afrika. Trotoar akan diganti dengan granit atau beton berpola. Nantinya setelah trotoar diganti, akan dipasang beragam ornamen seperti bola batu, kursi, meja dan lampu.

"Sekarang yang baru selesai adalah lelang Kebon Jukut. Revitalisasi nanti di bagian kiri dan kanan. Kalau daerah protokol kita pakai granit, kalau daerah niaga kita pakai beton berpola. Kenapa kita memilih beton berpola, pengalaman kalau granit mereka keluar masuk kendaraan bikin rusak, kalau beton berpola termasuk kuat," katanya.

Adapun untuk biata revitalisasi trotoar di tiga titik ini masing-masing Rp 3 miliar. Dananya berasal dari APBD Kota Bandung. "Pembiayaannya untuk masing-masing titik sekitar Rp 3 miliaran," ucapnya.

Arief berharap dengan banyaknya trotoar yang direvitalisasi, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berjalan kaki. "Dengan banyaknya revitalisasi trotoar ini kita ingin mengajak masyarakat untuk berjalan kaki. Ke depan juga kita akan memasang ornamen, sehingga berjalan tidak membosankan," katanya.

Dia melanjutkan, "Ornamennya nanti ada downlight, jadi kalau malam bisa menerangi jalur trotoar. Setiap kita melakukan perbaikan kita kasih bollard (bola batu), dilengkapi kursi, dan pagar, tiang patok supaya motor-motor engga ikut ke trotoar. Kalau kebon jukut itu kecil seperti Dago, Sudirman, kita sedang hitung, mana-mana yang sekiranya sering dilintasi motor nanti kita pasang patok," ujarnya.

Tag Terkait