Emil pastikan proyek Pemkot Bandung akan selesai di sisa masa jabatan

Oleh Mohammad Taufik pada 02 Juli 2018, 18:00 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memastikan akan menyelesaikan proyek-proyek di sisa masa jabatannya yang segera berakhir beberapa bulan lagi. Dia ingin agar proyek yang telah dirancang di masa pemerintahannya berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil seusai menggelar rapat pimpinan bersama seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemkot Bandung, Senin (2/7).

"Makanya besok Saya ada rapat besar lelang proyek untuk anggaran (APBD Kota Bandung) triliunan ini. Per Minggu ini sudah sampai mana untuk Saya akselerasi dan langsung dikerjakan," ujar pria yang akran disapa Emil ini kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung.

Salah satu yang akan dilaksanakan, kata dia, yakni pembangunan apartemen rakyat Tamansari. Meskipun sempat terkendala, dia memastikan bahwa proyek tersebut dapat segera dirampungkan pada tahun ini.

"Di tahun 2018 ini enggak ada yang istimewa karena tahun politik. Dari awal Saya mengurangi inovasi terlalu besar, Saya pasti tidak banyak punya waktu 'ngamandoran'. Salah satunya untuk apartemen Tamansari jalan terus, apalagi setelah menang di PTUN. Karena itu untuk kesejahteraan warga. Kadang-kadang kita pahami ujungnya juga kan warga kembali ke situ tempat lama dengan cara baru supaya jadi percontohan," katanya.

Dalam rapat bersama kepala dinas, Emil pun sempat menyinggung terkait opini laporan keuangan Kota Bandung yang masih mendapatkan WDP. Di sisa masa pemerintahannya, pihaknya akan menargetkan laporan pemerintahan Kota Bandung tahun depan mendapat opini WTP.

"(Kita) mengejar status WTP yang menurut BPK hanya masalah waktu. Jadi bukan karena error apa, tapi karena loadingnya belum 100 persen kalau quick count mah ibaratnya. Itu akan kita kebut walaupun mungkin nanti yang menerima Mang Oded yah sebagai wali kota baru karena kan pengumumannya di tahun depan," ucapnya.

Emil pun menitipkan pesan khusus kepada wali kota Bandung terpilih terkait pembangunan kota Bandung. Ia ingin agar akselerasi pembangunan di Kota Bandung tidak boleh mengalami kemunduran.

"Saya titip pesan ke Mang Oded, kecepatan saya membangun di Bandung itu 10 proyek baru per tahun di Bandung. Jadi enggak boleh turun di kepemimpinan baru. Maksudnya mengingatkan para kepala dinas juga jangan turun kecepatan memberikan inovasi karena pasti rakyat akan menilai dulu kecepatannya. Kan (di Bandung) setiap tahun selalu ada yang barunya, nah itu ga boleh hilang," katanya.

Pertolongan ke Bandung dua kali lebih cepat

Ridwan Kamil juga meminta warga Bandung untuk tidak khawatir setelah dirinya tidak lagi menjabat sebagai pucuk pimpinan di Pemerintah Kota Bandung. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut jika sudah ditetapkan menjadi Gubernur Jawa Barat, maka pembangunan di Kota Bandung justru akan lebih cepat.

Menurut Emil, sebagai warga Bandung yang terpilih menjadi gubernur pastilah dirinya akan membantu kota lamanya dengan maksimal.

"Kepada warga Bandung dengan jadinya kalau sudah ditetapkan Ridwan Kamil menjadi gubernur maka pertolongan pertolongan ke Kota Bandung itu kecepatannya dua kali lebih cepat. Kalau dulu secepat itu dan kurang memuaskan karena mantan wali kotanya jadi gubernur pastilah sebagai orang yang dulu berada di posisi bawah, dulu meminta-minta sekarang otomatis membantu-bantu kepada lemah cai, kota tempat dulu mengabdi," katanya.

Menurut Emil, beberapa program Pemkot Bandung selama ini belum berjalan maksimal karena penanganannya lintas wilayah. Sehingga dibutuhkan peran maksimal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Jadi itu menjawab urusan LRT, urusan yang tersangkut-sangkut sagala rupa. Jadi saya bilang ke Mang Oded di zaman Mang Oded justru nanti masa keemasannya, karena melanjutkan yang sudah juara dibantu oleh gubernur secara maksimal dari atas. Jadi selamat berbahagia untuk warga Bandung," katanya.

Selain itu, lanjut Emil, jika sudah resmi dilantik menjadi gubernur, salah satu program yang pertama dilakukan yakni mendorong terbentuknya Pemerintahan Bandung Raya. Melalui payung hukum Perpres, nantinya ada pemimpin di bawah gubernur, di atas wali kota yang mengkoordinasikan penanganan beragam persoalan di wilayah Bandung Raya, termasuk anggarannya.

"Saya akan memulai menge-push namanya Pemerintahan Bandung Raya dulu. Perpres itulah yang menjadi sumber mengurai benang kusut seperti banjir lintas wilayah, urusan transportasi, urusan KBU. Kalau sekarang enggak ada, ke dinas masing-masing masih pingpong," katanya.

Tag Terkait