Dihadiri lima panelis, debat Cawalkot Bandung 2018 malam ini lebih tajam

Oleh Mohammad Taufik pada 15 April 2018, 22:03 WIB

Bandung.merdeka.com - Ketua KPU Bandung, Rifqi Ali Mubarok mengatakan, ada yang berbeda pada debat publik kedua Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) Bandung 2018. Bila pada debat publik pertama yang digelar pada 25 Maret lalu menghadirkan tiga panelis, kali ini hadir lima orang panelis.

Lima panelis yang bertugas mengkritisi dan menggali pernyataan para pasangan calon pada debat publik kedua di Hotel Holiday Inn Pasteur, Minggu (15/4) adalah Antik Bintari, Nanat Fatah Natsir, Denny Zulkaidi, Asep Warlan, dan Acuviarta.

"Menghadirkan lima panelis ini kami harap bisa menghadirkan lima persoalan yang ada di Bandung. Ke lima panelis ini berasal dari kompetensi yang berbeda-beda," ujar Rifqi saat jumpa wartawan sesaat sebelum debat publik dimulai, Minggu (15/4).

Seperti diketahui, Asep Warlan Yusuf merupakan Pakar Kebijakan Publik dan Hukum Tata Negara , Acuviarta Kartabi adalah Pakar Pemerintahan, Birokrasi dan Gender Antik Bintari, Pakar Ekonomi.

Kemudian, Sosiolog, Pakar Keberagaman dan Pendidikan Nanat Fatah Natsir, serta Pakar Tata Kota, Infrastruktur dan Transportasi Denny Zulkaidi.

"Kelima panelis ini punya kompetensi persoalan berbeda, ada dari budaya, ekonomi, sosial, pemerintahan, dan pendidikan. Jadi semuanya bisa tergali," katanya.

Dalam debat publik kedua ini, papar Rifqi, diharapkan para pasangan calon bisa mengetahui permasalahan yang ada serta bisa memaparkan janji dan komitmennya bila terpilih menjadi Wali kota dan wakil walikota Bandung.

"Pada debat publik ini paslon bisa menjanjikan atau komitmen menyelesaikan permasalahan Bandung. Diharapkan selain mengetahui janji dan komitmennya, paslon yang terpilih juga bisa merealisasikan janjinya untuk memperbaiki permasalahan di Bandung," ujarnya.