Inkindo Jabar usulkan tiga nama untuk BIJB
Bandung.merdeka.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka saat ini telah mencapai tahap penyelesaian dan ditargetkan dapat segera digunakan pada tahun ini. Sejumlah nama diusulkan untuk nama bandara internasional ini.
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) yang merupakan salah satu inisiator dari pembangunan BIJB mengusulkan tiga opsi untuk menjadi nama bandara tersebut. Sebelumnya muncul nama tokoh asal Majalengka yakni Abdul Halim yang diusulkan menjadi nama bandara internasional yang rencananya akan diresmikan Juni 2018.
"Setidaknya ada tiga nama yang kami usulkan untuk menjadi nama dari bandara yang akan menjadi kebanggaan Jabar tersebut yakni Bandara Internasional Kertajati, Bandara Internasional BJ Habibie, dan Bandara Internasional Siliwangi," ujar Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) INKINDO Jawa Barat, Andrian Tejakusuma kepada wartawan di sekretariat Inkindo Jabar, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Senin (9/4).
Andrian menjelaskan ketiga nama tersebut didasarkan pada beberapa alasan di antaranya bandara internasional merupakan gerbang keluar masuk orang baik domestik maupun non domestik, sehingga nama harus melekat terhadap identitas tempat atau identitas orang yang dengan mudah secara langsung mencirikan tempat secara administratif dan memiliki kedaulatan baik tingkat kabupaten/kota dan/atau Provinsi dan/atau Negara. Lalu bandara internasional pun harus mudah diingat, mudah dalam akronim kata, dan mudah dalam identifikasi serta pengucapan. Selain itu, bandara internasional setidaknya dapat mewakili keteladanan dan patriotisme bangsa daan negara untuk semangat kemajuan.
Menurut dia, untuk pemilihan usulan nama Bandara Internasional Kertajati sendiri diusulkan dengan tujuan untuk mengidentitaskan kedaulatan daerah dan negara karena Kertajati memiliki sejarah tempat yang dapat mewakili budaya Jawa Barat Indonesia.
Adapun untuk nama Bandara Internasional BJ Habibie didasarkan atas keteladanan. Meski bukan asli orang Jawa Barat, tetapi BJ Habibie merupakan tokoh nasional yang dapat mewakili kaum intelektual dan pemimpin bangsa.
"BJ Habiebie pun dikenal sebagai teknokrat yang memilih Jawa Barat sebagai pusat pengembangan dan produksi pesawat terbang buatan dalam negeri. Nama dan ketokohannya sangat dikenal didalam negeri dan dunia. Tetapi khusus untuk nama atas dasar ketokohan ini, kami belum memohon ijin kepada beliau dan memungkinkan akan kami mohonkan kesediaan beliau," katanya.
Sementara untuk nama Bandara Internasional Siliwangi sendiri didasarkan pada sejarah. Siliwangi merupakan nama yang sangat melekat dengan sejarah provinsi Jawa Barat dan memilki arti serta marwah yang sangat kuat terhadap kejayaan dan kekuatan daerah. Selain itu, nama Siliwangi pun sudah sangat dikenal masyarakat serta digunakan oleh TNI AD Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengidentifikasi bandara.
"Semoga saja, nama yang kami usulkan bisa menjadi pertimbangan untuk penamaan bandara yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat," ungkapnya.
Sebelumnya, tokoh asal Majalengka yang sudah ditetapkan menjadi pahlawan nasional yakni Abdul Halim diusulkan menjadi nama bandara internasional yang rencananya akan diresmikan Juni 2018. Namun Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menegaskan jika penamaan bandara belum disepakati meski dirinya mengaku tidak keberatan dengan penamaan bandara dengan nama Bandara Abdul Halim.
Â