Hasil karya mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Itenas
Hasil karya Fakultas Seni Rupa ITB
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 40 karya dari 30 mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Nasional ( ITENAS) hadir dalam  Product Design Academic Award (PDA). Pameran ini diselenggarakan di Bandung Creative Hub (BCH), Kamis (22/3).
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Itenas, Andry Masri mengatakan, melalui kegiatan yang didukung oleh Telkomsel ini, mahasiswa selain dipupuk untuk memiliki motivasi dalam berprestasi, juga dibangun semangat profesionalisme sejak awal.
"PDA ini semacam laporan pendidikan ke lingkungan kami. Membuat kepercayaan mahasiswa, bahwa karya mereka bisa langsung bisa diapresiasi orang. Tahun ini kami melibatkan asosiasi sebagai tim penilai. Jadi rasa kepercayaan diri mahasiswa akan tertanam lebih tingi dibandingkan dengan dosen yang nilai," ujar Andry kepada Merdeka Bandung, Kamis (22/3).
PDA adalah kegiatan yang dapat disebut sebagai bentuk pertanggung jawaban lembaga akademik kepada masyarakat luas bahwa bidang desain, khususnya bidang desain produk pada setiap tahunnya, bahkan setiap semesternya berhasil menelurkan karya karya anak bangsa yang memiliki nilai inovasi yang setara dengan apa yang dihasilkan oleh negara lain.
Dalam hal ini, desain produk Itenas berharap agar semua karya yang telah dihasilkan melalui lembaga akademik ini mampu menawarkan nilai kebaruan sebagai identitas bangsa Indonesia yang kreatif dan inovatif.
Khusus diawali pada tahun ini, mahasiswa sebagai penggiat acara PDA mengundang secara khusus asosiasi profesi Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia(ADPII) untuk menjadi juri dalam pemilihan karya desain terbaik, sehingga diharapkan objektifitas terhadap karya yang dihasilkan dapat semakin tinggi.
"Kalau melihat dari keilmuan desain industri, karya yang hadir di sini bisa diapresiasi soalnya para mahasiswa ini berhasil membuat inovasi dengan material unik yang digunakan. Para mahasiswa mampu mengeksplorasi sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda," ujar Desainer Produk Profesional sekaligus perwakilan ADPII, Abie Abbillah.
Sementara itu, Ketua Acara PDA 2018, Raka Ramadhan Isham menjelaskan, secara material yang digunakan oleh para mahasiswa ini adalah barang yang dinilai tidak berharga atau limbah dan kemudian dibuat menjadi sesuatu yang berguna dan menarik.
"Kayak serabut daun nanas gitu kan enggak kepakai, lalu bisa menghasilkan tas. Materialnya beda-beda, setiap tahunnya selalu unik kayak ada dari fosil, batok kelapa, ataupun tulang," tutur Raka.
Tidak hanya dipamerkan, selain karya terbaik akan mendapat penghargaan dari penilaian yang dilakukan ADPII, karya-karya ini jual secra komersil akan dijual. Proses jual belinya akan dilangsungkan seusai acara berlangsung.
"Ya nantinya dijual, makanya nanti kalau pengunjung ada yang tertarik bisa langsung ketemu sama pembuat karyanya. Ya nantinya didiskusikan gitu. Ada 40 karya yang hadir di sini setelah melewati kurasi panjang. Sebelumnya karya yang terdaftar ada 80 karya," katanya.
Tag Terkait
ITB Gelar Webinar Goesmart 2022 dengan Mengusung Tema 'Smarter World'
Pengalaman Mahasiswa Indonesia Menempuh Pendidikan di University of Leeds Inggris
Binus University Raih 2 Pengakuan di QS World University Rankings by Subject 2022
Politeknik Pariwisata NHI Bandung Gelar Campus Day 2022
Belasan Universitas Ikut Ramaikan Study in UK Virtual Expo
NHI Bandung Resmi Beralih Status dari Sekolah Tinggi ke Politeknik
Pengalaman Mahasiswa asal Unpad Ikuti Program LISS
University of Warwick Tawarkan Berbagai Pilihan Beasiswa Menarik
Ratusan Peserta dari Berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia Ramaikan NTSC 2021
Pentingnya Skill Tambahan yang Dimiliki Mahasiswa Saat Ini