Solihin: Pembangunan rumah deret Tamansari Bandung akan tetap berlanjut

Oleh Endang Saputra pada 08 Maret 2018, 15:09 WIB

Bandung.merdeka.com - (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan tetap melanjutkan pembangunan rumah deret Taman Sari sambil proses hukum tetap berjalan, dan pembangunan akan dimulai dari pemukiman warga yang telah setuju dengan proyek tersebut.

"Tetap (dilanjutkan). Maksud saya pembangunan dihentikan itu di lokasi-lokasi yang tidak setuju. Tetapi kalau yang setuju kan tetap harus jalan. Kasihan yang sudah setuju. Kalau sudah setuju sudah berkenan dibongkar bangunannya terus kita nggak lakukan akselerasi dan pembangunan masa harus menunggu yang tidak setuju," ujar Solihin kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (8/3).

Menurutnya, sebagian besar warga RW 11 Taman Sari tersebut sudah mendukung dibangunnya rumah deret yang akan menjadi tempat tinggal mereka nantinya. Hanya sebagian kecil yang masih menolak dan mengajukan gugatan ke PTUN.

Ia menegaskan pembangunan harus tetap dijalankan karena pihak pengembang juga memiliki perjanjian kontrak waktu penyelesaiannya. Sehingga jika ditunda, dikhawatirkan akan menganggu proyek dan kinerja pengembang.

"Sebagai pengembang yang profesional mereka juga ingin bisa mempertanggungjawabkan sesuai dengan perjanjian yang diikat dengan pemerintah kota," kata dia.

Ia menegaskan Pemkot Bandung bukannya bertindak arogan. Namun proyek rumah deret ini, kata dia, memang dimaksudkan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warganya.

Terkait penolakan warga, ia menilai hal tersebut adalah dinamika dalam sebuah pembangunan. Penolakan ini terjadi dikarenakan masih belum tersampaikan dengan baik pemahaman tujuan pembangunan tersebut. Karenanya pendekatan harus dilakukan untuk kembali memberikan pemahaman.

"Harus melaksanakan pendekatan yang manusiawi dengan pemilik rumah yang sampai dengan saat ini masih agak keberatan untuk dibongkar rumahnya. Mungkin ada cara lain yang akan kami lakukan dan saya juga sudah minta untuk dinas pu melakukan pendekatan tersebut," ungkap dia.

Ia menyebutkan dalam pendekatan akan dijelaskan kembali secara detil maksud dan tujuan rumah deret. Menurutnya warga akan tinggal di lingkungan yang nyaman dan sehat dengan adanya rumah deret itu.

Kata Solihin bahwa bentrokan yang terjadi sebagai pergesekan karena komunikasi yang kurang baik antar warga. "Yang satu ingin segera menghuni bangunan yang disediakan pemerintah sementara ada juga yang kurang berkenan sampai saat ini. Kembali lagi saya melihat ini sebagai dinamika dari pembangunan yang dilaksanakan," katanya.