AJI minta Jurnalis jaga etika dan profesionalitas dalam peliputan Pemilukada 2018

Oleh Endang Saputra pada 07 Maret 2018, 14:02 WIB

Bandung.merdeka.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung mengimbau kepada para jurnalis untuk tetap menjaga etika dan profesionalitas dalam melakukan kegiatan jurnalistik yang berhubungan dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2018.

Selain itu jurnalis harus bisa menjaga aspek keberimbangan dalam menyampaikan berita Pemilukada

"Membuat berita yang berimbang dan selalu melakukan verifikasi pada setiap informasi yang didapat," ujar Ketua AJI Bandung, Ari Syahril Ramadhan kepada Merdeka Bandung lewat pesan singkat, Rabu (7/3).

Menurut Ari, seorang jurnalis tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis apalagi sampai menjadi tim sukses (timses). Dia menegaskan jika jurnalis yang menjadi timses lebih terhormat jika mengundurkan diri.

"Kalu kami menyarankan, agar berhenti dari kegiatan jurnalistik kalau mau jadi tim sukses," kata dia.

Hal yang tidak kalah penting lanjut Ari, Jurnalis tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun yang bisa memengaruhi independensinya dalam melakukan tugas peliputan.

"Di tahun politik seperti ini, kita sudah tahu sama tahu ada tim sukses atau lembaga negara yang menyediakan anggaran 'amplop' untuk jurnalis. Kami mengimbau jurnalis tidak menerima amplop. Pertama, kode etik melarang jurnalis untuk menerima imbalan. Kedua, amplop berpotensi merusak independensi dan kritisme jurnalis dalam melakukan tugas jurnalistik," katanya.