Jangan paksa anak cepat bisa membaca, tapi perkaya kosakata

Oleh Endang Saputra pada 26 Februari 2018, 16:47 WIB

Bandung.merdeka.com - Sebagian orangtua kerap melakukan kesalahan dalam mendidik anak. Salah satunya adalah dengan 'memaksa' anak untuk segera pandai membaca. Padahal, paksaan dalam mendidik anak tentu saja tidak dibenarkan.

Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Sukiman mengatakan, memupuk kebiasaan membaca cerita kepada anak menjadi yang utama.

"Jangan paksa anak buat secepatnya bisa membaca. Justru orangtua harus rajin bercerita, supaya anak memiliki banyak kosakata. Jadi lebih kaya kosakatanya," ujar Sukiman kepada Merdeka Bandung usai seminar literasi di Trans Studio Bandung , Senin (26/2).

Ia menjelaskan, memperkaya kosa kata pada anak justru menjadi hal yang baik guna meningkatkan intelegensi anak. Banyaknya kosa kata yang dikuasai anak mampu menjadi bukti tingkat kecerdasan anak.

"Kosa kata yang dikuasai oleh anak ini ada hubungan linier dengan kecerdasannya, anak yang banyak menguasai kosakata ini akan cerdas. Perbanyak kosa kata pada anak akan lebih baik ketimbang bisa membaca secepatnya," jelas dia.

Ia menjabarkan, ada beberapa manfaat yang akan didapat jika sering membacakan buku pada anak selain meningkatkan kosakata adalah meningkatkan kedekatan anak dengan orangtua.

Selain itu adalah meningkatkan rasa keingintahuan anak, meningkatkan keinginan anak untuk terus belajar, serta mencerdaskan anak.