Tumbuhkan minat baca anak sejak dini, Himpaudi gelar seminar literasi

Oleh Endang Saputra pada 26 Februari 2018, 16:11 WIB

Bandung.merdeka.com - Anda pasti tahu dengan pepatah 'Buku merupakan jendela dunia', ya kan? Nah, menjadikan pepatah tersebut sebagai dasar acuan, sudah saatnya untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini.

Mendukung pertumbuhan minat baca pada anak sejak dini, Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) menggelar seminar literasi dengan tema 'Gerakan Nasional Orangtua Membaca Buku di Paud'.

Kegiatan seminar tersebut diselenggarakan di Trans Studio Bandung selama dua hari, Senin (26/2) dan Selasa (27/2). Pesertanya melibatkan 6.000 guru Paud seluruh Indonesia.

"Bertempat di sini (Trans Studio Bandung) kami turut mendukung gerakan menumbuhkan minat baca dan menumbuhkan generasi muda yang cerdas sejak usia dini," ujar GM Business Trans Studio Bandung, Nursyasan Ibrahim, Senin (26/2).

Ketua Himpaudi, Netti Herawati mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk keprihatinan terhadap dikotomi pendidikan Paud yang sejak 2005 masih terus ada sampai saat ini.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, kata dia, 91,47 persen anak usia sekolah lebih suka menonton TV dan hanya 13,11 persen yang suka membaca. Di sisi lain, survei penilaian siswa pada PISA 2015 menunjukkan Indonesia berada diurutan ke 64 dari 72 negara yang suka membaca.

"Kita harus bekerjasama dimulai sejak dini. Anak belajar dan merangkai otaknya dalam hitungan 1.684 juta sek otak per detik. Mengingat anak hanya berada dua hingga empat jam di Paud, maka peran keluarga menjadi amat penting dalam gerakan literasi ini," kata Netti.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Sukiman mengaku gerakan nasional membaca buku ini merupakan program yang baik.

"Kegiatan ini adalah sebuah gerakan untuk mendukung inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak pembiasaan di rumah, di Paud, dan di masyarakat," katanya.

Â