Bio Farma pasok 70 persen kebutuhan vaksin dunia

Oleh Muhammad Hasits pada 20 Februari 2018, 15:37 WIB

Bandung.merdeka.com - Vaksin Bio Farma sudah tersebar lebih dari 130 negara di dunia. Bahkan Bio Farma telah mampu memasok 70 persen kebutuhan vaksin dunia. Hal itu diungkapkan Direktur Utama Bio Farma M Rahman Rustan ketika menerima kunjungan empat Duta Besar di heritage building Bio Farma, Bandung.

Ke empat Dubes RI tersebut adalah; Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur Tengah Octavino Alimudin, Dubes RI untuk Rumania mewakili Regional Eropa Amhar Azeth, Dubes RI untuk Kamboja mewakili Regional Asia Tenggara Sudirman Haseng dan Estella Anwar Bey untuk Peru mewakili Regional Amerika latin. Empat Dubes tersebut hadir setelah sebelumnya mengikuti RAKER 132 Duta Besar.

Rahman menyebutkan meskipun sejauh ini pihaknya masih mendapatkan banyak bantuan dari para Dubes RI di beberapa negara. Namun, Bio Farma sangat membutuhkan saran, diskusi serta dukungan dari Kemenlu, juga para duta besar RI dalam menggali potensi lain.

Selain kerjasama suplai vaksin, Bio Farma juga ingin menjajajaki potensi kerjasama riset ataupun kerjasama produksi yang bisa disinergikan dengan negara-negara sahabat.

"Jika sebelumnya kami bekerjasama melalui jalur UNICEF. Selanjutnya, kami harapkan dengan adanya pertemuan ini dapat memudahkan akses kerjasama bilateral karena adanya bantuan dari para Duta Besar RI," jelas Rahman dari siaran berita yang diterima Merdeka Bandung, Selasa (20/2).

Rahman menambahkan yang paling berpotensi untuk dijajaki adalah produk herbal mengingat potensi biodiversity atau keanekaragaman hayati untuk produk herbal di Indonesia cukup besar.

"Kami fokus pada produk bioteknologi, sehingga untuk kerjasama produk herbal kami ingin mengajak 3 BUMN lain yaitu Indofarma, Kimia Farma, dan Phapros," ujar Rahman.

Adapun Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur tengah, Octavino Alimudin mengatakan mewakili kawasan masing-masing, pihaknya dapat menerima informasi langsung mengenai upaya yang sudah dilakukan Bio Farma. Dia menilai posisi Indonesia sebagai produsen vaksin dan serum memang sangat diakui oleh dunia, bahkan menjadi potensi pasar baru bagi Indonesia melalui Bio Farma.

"Ini sangat bisa membantu kami untuk bisa menjalin kembali serta merintis segala hal yang tentunya akan menguntungkan bagi kedua belah pihak," tutur Octavino.

Dia menambahkan ke depannya akan dilakukan kerjasama formal, baik dalam bentuk MoU atau kontrak lainnya, atau ada yang ingin diperoleh dari Negara masing-masing kawasan. Selain itu, Dubes RI tersebut akan mencari potensi apa yang bisa dijajaki dari negara tersebut.

Tag Terkait