Proyek basement air senilai Rp 11 miliar di Pagarsih rampung
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menuntaskan proyek sodetan Sungai Citepus di kawasan Jalan Pagarsih. Sodetan ini dibangun menjadi tol air agar tidak lagi terjadi banjir parah yang kerap melanda kawasan ini saat musim penghujan.
Kepala DPU Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, pihaknya memulai program normalisasi pada Oktober 2017 dengan membangun basement air di Pagarsih sepanjang 140 meter dengan dimensi 5 x 3,5 meter.
"Jadi normalisasi ini harus dijaga oleh masyarakat. Insya Allah Jalan Pagarsih tidak akan terkena banjir," ujar Arief kepada awak media.
Arief nenyebut bahwa banjir di kota Bandung disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya perilaku manusia, berkurangnya resapan air, dan kapasitas dimensi sungai yang sempit. Hal itu juga yang terjadi di wilayah Pagarsih. Oleh karena itu Pemerintah Kota Bandung membangun ruang agar air bisa tertampung ketika hujan tiba.
Menurut dia, sebenarnya sodetan kawasan Pagarsih dirancang sepanjang 260 meter. Untuk tahap pertama, pembangunan tol air sepanjang 140 meter. Sementara tahap kedua akan dilaksanakan pada tahun ini.
"Anggaran untuk proyek tol air Pagarsih tahap pertama sekitar Rp 11 miliar,"ungkapnya.
Seperti diketahui kawasan Pagarsih menjadi salah satu daerah langganan banjir di Bandung. Bahkan akibat banjir yang terjadi tahun lalu hingga menghanyutkan kendaraan roda empat akibat terbawa arus banjir. Diharapkan dengan adanya proyek ini dapat mengatasi masalah banjir yang terjadi di wilayah tersebut.