PDAM Tirtawening Kota Bandung bangun IPA Cikalong senilai Rp 63 miliar
Bandung.merdeka.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Tirtawening Kota Bandung akan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong pada tahun ini. Pembangunan IPA Cikalong ini merupakan sebagai salah satu program strategis PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk memperluas cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat Kota Bandung.
Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, dengan hadirnya IPA Cikalong nantinya dapat memperluas cakupan pelayanan yang meliputi lima kecamatan, yakni kecamatan Gedebage, Cinambo, Rancasari, Buah Batu, dan Bandung Kidul.
"Kita bangun instalasi di Bandung bagian Selatan dengan kapasitas 700 liter/detik,"ujar Sonny kepada wartawan di kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badak Singa, Kota Bandung, Rabu (14/2).
Menurut Sonny, pembangunan IPA Cikalong dengan 700 liter/detik ini dapat menjangkau 70 ribu sambungan baru (SR).
"Kalau dikonversi sekitar 500 - 600 ribu penduduk. Ini merupakan jawaban dari kita PDAM bagaimana walaupun masih jauh dari sempurna tetapi ada upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata dia.
Sonny mengungkapkan, pada saat ini tahap pertama sudah selesai dilelang untuk Pembangunan IPA Cikalong yang berlokasi di Instalasi Pengolahan Air II Cikalong RT 01 RW 12 Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Dalam proses lelang ini PDAM didampingi oleh Tim Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Untuk lelang ini sendiri melalui sistem lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Bagian Layanan Pengadaan (BALAP) Kota Bandung.
"Dalam proses adminitrasi dokumen program strategis ini kami melibatkan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (TP4D) Kejari Kota Bandung dan permohonan Probity Audit oleh Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat," ucap Sonny.
Sonny berharap dengan pelaksanaan program ini maka diharapkan masyarakat di wilayah Bandung bagian Selatan dapat menikmati air minum yang sudah lama dinantikan dengan kualitasnya sesuai standar kesehatan. Dia menargetkan proyek tersebut dapat selesaikan pada akhir tahun ini.
"Pembangunan instalasi kalau sesuai kontrak minimal selesai akhir tahun di bulan Desember. Total biayanya Rp 63 miliar," katanya.