Penjualan bunga di momen Valentine kini terasa layu

Oleh Endang Saputra pada 14 Februari 2018, 14:32 WIB

Bandung.merdeka.com - Momen hari kasih sayang atau lebih dikenal dengan Valentine's Day yang identik dengan bunga sebagai hadiah istimewa rupanya tidak berbuah manis bagi para pedagang bunga. Bisnis bunga segar yang belakangan terus layu, khususnya pada momen Valentine.

Beberapa pedagang bunga di Pasar Bunga Wastukancana merasakannya. Sudah beberapa tahun belakangan ini penjualan bunga mereka meredup. Momen kasih sayang rupanya tidak mampu mendongkrak penjualan.

Pemilik toko bunga Vanda Jaya Flower, Eet Royani mengatakan, sudah beberapa tahun belakangan ini penjualan bunga baik hari biasa ataupun pada momen Valentine terasa tidak ada bedanya.

"Enggak tahu ya belakangan ini penjualan bunga biasa-biasa saja pada Valentine. Enggak ada ngaruhnya," ujar Eet kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Pasar Kembang Wastukancana, Rabu (14/2).

Meski tidak bisa menyebut angka pasti berapa banyak bunga yang terjualnya setiap momen Valentine, Eet mengaku tidak merasakan dampak dari hari kasih sayang tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ade, pedagang dari Toko Bunga Mekar. Kata dia, penjualan bunga mawar yang identik dengan Valentine masih terasa sepi. Beberapa hari belakangan ini saja penjualannya masih terasa sama dengan hari biasanya.

"Kalau di sini sih saya rasa sepi, enggak beda sama hari biasa. Penjualan juga ya standar segitu saja, enggak banyak. Valentine enggak ngaruh sama penjualan bunga. Cuma yang memang sekarang kalau yang beli bunga itu banyaknya mawar yang dirangkai," papar dia.

Harga bunga mawar yang dibanderol dengan harga Rp 10 ribu untuk setiap tangkainya ini sebenarnya memang masih diminati. Hal tersebut nampak dari banyaknya pedagang bunga yang menjajakan bunga mawar pada area depan tokonya.

Bunga berwarna merah masih menjadi favorit dibandingkan dengan mawar warna lainnya. Warna merah kerap identik dengan keromantisan dan dinilai cocok untuk menjadi simbol cinta kepada orang terkasih.