Pemkot Bandung, Polri dan TNI jamin keamanan ulama dan jemaah masjid

Oleh Endang Saputra pada 10 Februari 2018, 12:13 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung bersama kepolisian dan TNI akan menjamin keamanan ulama dan jemaah masjid di Bandung. Hal ini sebagai respon atas kasus penganiayaan yang terjadi di lingkungan masjid dan kepada para ulama dalam beberapa pekan lalu.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku prihatin dan marah dengan terjadinya peristiwa tersebut. Pihaknya telah menginstruksikan camat dan lurah untuk turun ke lapangan ikut menjaga kondusifitas wilayahnya.

"Saya sudah rapat dengan kelurahan kecamatan. Saya memerintahkan mereka untuk turun langsung tidak banyak memerintahkan anak buah, memastikan wilayahnya, masjid-masjid, para ulama dilindungi. Keluarkan instrumen linmas, instrumen lain lain berkoordinasi perbanyak rutinitas ke masjid juga.Jaga kondusifitas dan melakukan silaturahmi," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan usai menggelar silaturahmi dengan ulama di Pendopo Kota Bandung, Jumat (9/2).

Emil pun menyebut memasuki tahun politik sangat rentan terhadap gangguan keamanan. Untuk itu dia meminta agar tidak menjadikan gelaran pilkada ini sebagai sesuatu yang menegangkan.

"Jadikan pilkada ini sesuatu budaya yang ringan, bukan sesuatu yang menegangkan dan kami sudah koordinasi dengan Kepolisian dan TNI dan akan rajin ikut berdialog, shalat subuh, jemaah di masjid agar sinergitas dan memberikan rasa aman," kata dia.

Di tempat yang sama Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, bahwa pihaknya akan mengerahkan seluruh personil dari Kepolisian untuk menjaga keamanan kota Bandung. Peningkatan keamanan akan dilakukan saat gelaran pilkada nanti.

"Anggota kita ada 3.500 personil . Semua memberikan kontribusi untuk keamanan kota Bandung, baik itu yang dinasnya di Prabu, sabhara, binmas, reserse, kita bersinergis menjalankan tugas sesuai tupoksinya tetapi goalnya menjaga sitiasi kamtibmas di Bandung aman," katanya.

Hendro juga memerintahkan anggotanya untuk ikut shalat subuh berjemaah di masjid. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas terhadap jemaah dan tokoh agama.

"Berkaitan dengan adanya isu-isu yang penganiayaan terhadap ulama anggota kami sudah melaksaakan shalat di masjid dan berkoordinasi dengan DKM para ulama bahwa Polrestabes Bandung menjamin keamanan ulama, jemaah masjid," ungkapnya.

Di tempat yang sama Dandim 0618/BS Kolonel Inf Arfin Dahlan mengatakan salah satu yang perlu diantisipasi yakni terkait penyebaran berita bohong atau hoax. Menurutnya penyebaran hoax sudah sangat meresahkan masyarakat.

"Kenapa saya sampaikan, karena kita sekarang kesulitan memilah informasi terlalu banyak informasi tersebar yang membuat masyarakat menjadi bingung timbul kegelisahan. Ini yang menjadi kekhawatiran," ucap dia.

Untuk itu, kata Arfin masyarakat harus mengoptimalkan peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan aparat kewilayahan dalam hal ini lurah setempat. Masyarakat dapat melakukan konfirmasi kebeneran informasi kepada aparat pemerintah tersebut.

"Nah Babinsa beserta Bhabinkamtibmas dan lurah adalah tiga pilar yang saling bersinergi untuk membantu situasi yang kondusif, apalagi jelang pilkada. Ini proses yang kita lalui dan tidak bisa kita hindari. Pilkada demokrasi harus kita lalui. Kita bekerja sama dengan tiga pilar untuk menciptakan situasi itu," katanya.