Konser 'Satu Hati' untuk mendukung pembangunan pondok pesantren pertama di Amerika
Konser Satu Hati
Bandung.merdeka.com - Konser kampanye 'Satu Hati' ini digelar untuk mendukung pembangunan pesantren pertama di Amerika Serikat. Konser islami ini menghadirkan sederet musisi ternama Tanah Air dan digelar di Jakarta serta Pekanbaru mulai pukul 20.30 WIB, Minggu (4/2).
Sederet nama beken hadir dalam acara tersebut, yakni Dwiki Dharmawan, Snada, Oki Setiana Dewi, Opick, Derry Sulaiman, Fadly Padi, serta Indah Dewi Pertiwi.
Hadir pula Imam Shamsi Ali, penggagas ide hadirnya pesantren pertama di Amerika Serikat tersebut. Dalam kesempatan itu Imam menjabarkan perihal misinya mendirikan pesantran pertama di negara republik konstitusional federal yang terdiri dari 50 negara bagian itu.
"Indonesia negara muslim terbesar di dunia. Ada kegalauan saya bahwa pada kenyataan Indonesia tidak dikenal banyak oleh dunia. Dari situ, saya ingin menampilkan Islam yang ada di Indonesia. Kehadiran pondok pesantren Amerika ini karena saya ingin Indonesia tidak hanya dikenal dengan alamnya, tapi juga Islamnya," ujar Imam, Minggu (4/2).
Imam Shamsi Ali yang merupakan imam di Islamic Cultural Centre of New York dan Nusantara Foundation, ini berupaya menjadikan pondok pesantren tersebut sebagai sebuah momentum besar bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam yang memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan solusi dari banyak persoalan.
Kampanye 'Satu Hati' mengajak serta mendorong seluruh umat Islam Indonesia dalam satu visi, satu hati, satu gerakan, sebagai umat yang bersaudara untuk menampilkan wajah Islam sejati. 'Pesantren Madani Nusantara' bukan hanya akan menjawab segala persoalan umat dari pendekatan aspek ruhaniah, tetapi juga intelektual.
"Kenapa harus New York? Karena saya memiliki impian besar menampilkan cara membuat Islam sebagai peradaban dunia. Amerika sebagai negara adidaya, New York ibu kota dunia. Kalau dimulai dari New York, pengaruhnya akan sangat terasa," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menjabarkan perihal dukungannya atas pembangunan pondok pesantren di Amerika. Ini, kata dia, memang bukan hal mudah. Namun, jika didukung penuh oleh umat Islam yang ada di Indonesia, ia optimis akan keberhasilan pesantren ini.
"Saya membangun masjid di Gedebage, untuk pembebasan lahan sekitar 21 hektare itu harus mengeluarkan uang Rp 3 juta untuk setiap meternya. Saya enggak paham kalau di Amerika berapa ya, apalagi luas dari pesantren ini mencapai 7,4 hektare. Membangun pesantren ini urusan besar demi untuk kebaikan umat manusia," kata pria yang akrab disapa Aher itu.
Pesantren ini rencananya akan berlokasi di 613 Town St. Moodus CT 06469 USA. Berlokasi di kota kecil Moodus, pesantren ini akan dibangun di atas tanah seluas 7,4 hektare dan akan menjadi proyek strategis pertama umat Islam.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya