Chairul Yaqin jadi cawalkot Bandung terkaya
Bandung.merdeka.com - Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) menjadi bakal calon paling kaya bila dibandingkan tujuh bakal calon lainnya di Pilwakot Bandung. Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), total kekayan Ruli mencapai Rp 30 miliar lebih.
Ruli yang merupakan anak dari MS Hidayat, Menteri Perindustrian zaman pemerintahan SBY, memang berasal dari keluarga pengusaha. Darah bisnis sudah mengalir dari kakek buyutnya H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan pemimpin organisasi Sarekat Islam.
Ruli mengaku harta kekayaan yang dimilikinya saat ini merupakan jerih payah usaha yang telah dirintisnya bersama keluarga sejak lama. Salah satu bidang usaha yang digelutinya yakni di bidang properti.
"Saya lahir dari keluarga wirausahawan. Keluarga kami sudah merintis usaha dari tahun 70an. Karya kami sudah terasa di bidang perumahan. Jelas apa yang sudah kita capai hasil dari jerih payah berusaha di sektor swasta, karena kami belum pernah mengerjakan proyek APBD atau APBN," ujar Ruli kepada wartawan saat ditemui di posko pemenangan.
Ruli pun mengaku telah melaporkan seluruh harta kekayaan yang dimiliki ke KPK. Dia memastikan bahwa semua harta yang dilaporkan merupakan yang dimilikinya saat ini. Sehingga tidak ada yang dimanipulasi ataupun ditutup-tutupi.
"Saya kira Saya melaporkan punya harta sekian, alhamdulillah kita dapatkan secara halal. Enggak ada yang saya umpetin, kurangi, lebihkan. Saya patuh dan loyal," kata politisi Partai Demokrat ini.
Ruli mengungkapkan, sebagian harta kekayaannya merupakan aset. Dia mengaku menyimpan penghasilannya sebagai pengusaha ke dalam bentuk aset.
"Karena Saya orang properti, kalau uang cash mah sebenarnya biasa aja. Cuma Saya suka gatel kalau punya uang tabungan biasanya dikonversikan kepada aset. Karena aset pun kan sebenarnya tabungan juga, apalagi investasi aset enggak pernah turun tapi naik. Saya juga supaya semangat menabung menyimpan aset ini," ungkapnya.
Ruli mencontohkan, dirinya pernah membeli sebidang tanah yang berada di kawasan Dipatiukur. Tanah tersebut dibeli pada tahun 80-an. Seiring berjalannya waktu harga tanah di kawasan tersebut saat ini terus mengalami kenaikan.
"Saya beli tanah di Dipatiukur tahun 80-an. Kalau sekarang harganya bisa naik 300 persen," ucapnya.
Maju sebagai peserta pilkada sudah menjadi pilihan Ruli saat ini. Dia pun mengaku sudah siap dengan segala konsekuensinya. Termasuk dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya kampanye dan biaya-biaya lainnya yang terbilang cukup besar.
Jika terpilih nanti, Ruli pun siap melepaskan segala jabatan di perusahaannya yang dipimpinnya saat ini. Ruli pun mengaku sudah meminta izin kepada keluarganya terkait hal tersebut.
"Ya kalau masalah bisnis keluarga itu Saya udah izin, Saya akan mundur (kalau terpilih) dari PT yang Saya pimpin. Nanti akan digantikan oleh adik Saya atau oleh profesional," katanya menegaskan.
"Intinya Saya mah pingin kerja, uang saya sudah cukup jadi bisnisman. Saya ingin keluar dari zona nyaman, menuju transisi jadi kepala daerah. Ekonomi Saya cukup, Saya pastikan tidak akan mengutak atik angka APBD milik warga Bandung, karena 100 persen Saya akan melayani dan bekerja," ungkap President Director PT Puteraco Indah ini.
Oded jadi cawalkot dengan harta terendah
Oded Muhammad Danial menjadi bakal calon dengan jumlah harta kekayaan terendah dibandingkan tujuh bakal calon lainnya di Pilwalkot Bandung. Berdasarkan data dari KPU Kota Bandung, jumlah harta kekayaan Oded sebesar Rp 2,2 miliar.
Oded mengatakan jumlah tersebut merupakan harta kekayaan yang dimilikinya saat ini. "Ya itulah barangkali realitas fakta jumlah kakayaan Saya," ujar Oded kepada awak media di Balai Kota Bandung.
Oded menyampaikan LHKPN pertama saat menjadi anggota DPRD 2003. Pelaporan kedua lalu dilakukan pada 2013 saat Oded mendaftar menjadi calon wakil wali Kota Bandung. Meski mendapat predikat sebagai bakal calon yang memiliki jumlah harta kekayaan terendah, dia tak sedikitpun terganggu dengan hal itu.
"Ya itulah tabungan Saya dari rezeki yang Saya dapatkan selama 5 tahun. Yang penting enak tidur," ucap Oded sembari berguyon.
Oded mengungkapkan, urusan harta kekayaan merupakan titipan dari Allah. Yang penting cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari .
"Bagi saya urusan harta kekayaan itu hanya wasilah, hanya alat untuk hidup saja. Kan tidak harus banyak banyak, yang penting cukup buat anak, sekolah aman dan rezeki bisa dibawa ke rumah," katanya.