Ada peningkatan optimisme konsumen terhadap perekonomian

Oleh Mohammad Taufik pada 02 Januari 2018, 14:47 WIB

Bandung.merdeka.com - Survei konsumen yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat mengindikasikan bahwa secara umum optimisme konsumen terhadap perekonomian mengalami peningkatan pada periode Desember 2017.

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2017 yang berada pada level 134 meningkat dibanding kondisi bulan sebelumnya pada level 127.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, IKK yang meningkat tersebut didorong oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

"Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) terpantau berada pada level 117 meningkat dibandingkan kondisi bulan sebelumnya pada level 113," ujar Wiwiek dari siaran berita yang diterima Merdeka Bandung, Selasa (2/1).

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terpantau meningkat dari level 142 menjadi 151 pada periode laporan. Peningkatan optimisme tersebut didukung pula oleh kondisi keuangan konsumen yang terpantau meningkat pada periode laporan.

Hal ini tercermin dari porsi konsumsi terhadap pendapatan yang meningkat 1 persen menjadi sebesar 62 persen dan porsi tabungan terhadap pendapatan yang tercatat stabil sebesar 24 persen.

Sementara itu, porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan tercatat menurun 1 persen menjadi sebesar 14 persen pada periode laporan.

Pada sisi lain, tekanan harga di wilayah Jawa Barat pada tiga bulan mendatang (Maret 2018) diperkirakan akan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang menurun sebesar satu poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi berada pada level indeks 175.

Penurunan tekanan harga tersebut diperkirakan terjadi pada kelompok makanan, non makanan, peralatan rumah tangga dan energi.

Sementara itu, penggunaan produk perbankan pada enam bulan mendatang (Juni 2018) diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah tabungan dan disertai peningkatan jumlah pinjaman.

"Hal tersebut terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan enam bulan mendatang yang tercatat meningkat lima poin menjadi sebesar 143. Di sisi lain, indeks perkiraan posisi pinjaman meningkat satu poin menjadi sebesar 159," katanya.

Tag Terkait