Oded miliki peluang jadi Wali Kota Bandung ketimbang Nurul Arifin
Bandung.merdeka.com - Menurut hasil survei CIGMark Research & Consulting, bakal calon Wali Kota Bandung Oded M. Danial memiliki dukungan paling kuat dibandingkan dengan bakal calon lainnya. Dari hasil survei, Oded memiliki peluang besar menggantikan posisi yang saat ini diduduki oleh Ridwan Kamil.
CEO CIGMark Research & Consulting, Panca Pratama menjelaskan, pihaknya telah melakukan survei opini publik yang dilakukan pada 1 hingga 12 Desember 2017 untuk mengukur preferensi pemilih terhadap suksesi kepemimpinan di Kota Bandung 2018 mendatang.
"Nama Oded muncul dengan dukungan paling kuat. Dari simulasi 12 nama yang diuji tingkat elektabilitas Oded paling tinggi, berada diurutan satu dengan elektabilitas 27,3 persen. Disusul oleh Ayi Vivananda, Nurul Arifin, dan M. Farhan," ujar Panca saat jumpa wartawan di Serela Hotel, Rabu (20/12).
Ia menjelaskan, elektabilitas Oded jauh di atas pesaingnya yakni Ayi Vivananda 8,1 persen, M Farhan 8,0 persen, Nurul Arifin 5,5 persen, Yossi Irianto, 5,1 persen, Gatot Tjahyono 4,9 persen, Fiki Satari 2,3 persen, Dandan Riza Wardana 2,2 persen, Iwa Gartiwa 2,1 persen, Arfiana 1,3 persen, Aries Supriatna 1,3 persen, Yana Mulyana 0,9 persen dan pemilih yang merahasiakan dan belum memutuskan sebesar 31 persen.
Sementara jika di uji dalam simulasi enam nama berikut, posisi elektabilitas Oded M Danial 29,1 persen, M Farhan 13,2 persen, Nurul Arifin 9,2 persen, Dandan Riza Wardana 4,2 persen, Aries Supriatna 3,1 persen, Yana Mulyana 1,6 persen, sedangkan untuk rahasia, tidak tahu, dan tidak jawab masih tinggi yaitu 39.60 persen.
Selain itu, dalam simulasi enam nama dengan memasukkan formasi yang berbeda, posisi Oded tetap masih di atas meskipun ada kecenderungan menurun dengan elektabilitas 28,2 persen, disusul Ayi Vivananda 11,4 persen, Nurul Arifin 8,2 persen, Gatot Tjahyono 6,9 persen, Yossi Irianto 6,5 persen, dan pemilih yang menjawab rahasia, tidak tahu, tidak jawab masih cukup besar yakni 35.4 persen.
"Kesimpulan yang dapat ditarik dari peta kekuatan dukungan balon walikota Bandung adalah Oded paling kuat, sementara di bawahnya terjadi persaingan ketat antara Ayi, Farhan, Nurul Arifin dan Gatot, lalu menyusul persaingan berikutnya adalah Dandan Riza Wardana, Fiki Satari, dan Iwa Gartiwa," jelas dia.
Meskipun elektabilitas Oded berada di paling puncak tetapi masih belum aman. Ada tiga faktor yang membuat posisi kader PKS yang menjabat sebagai wakil walikota Bandung saat ini belum aman.
"Pertama, jumlah swing voters masih cukup tinggi yaitu 77,3 persen. Sementara pemilih loyal (strong supporter) Oded baru 10,4 persen. Kedua, pertarungan politik masih sangat dinamis yang memungkinkan potensi perpindahan pemilih masih cukup besar. Ketiga, masih ada kemungkinan Oded gagal maju jika tidak mendapat dukungan dari partai lain," ujar dia.
Dalam pertarungan politik terkadang bisa terjadi perubahan yang sangat cepat dan terjadi di luar prediksi. Selain itu dengan munculnya figur-figur seperti M Farhan dan Nurul Arifin yang memiliki latar belakang artis bisa berpotensi menjadi ancaman bagi Oded.
Begitu juga, dengan adanya figur Dandan Riza Wardana yang merupakan putra Ateng Wahyudi mantan walikota Bandung yang cukup memiliki magnet politik dalam kontestasi pilkada. Pasalnya political endorsement cukup memiliki pengaruh dalam mempengaruhi pemilih, dimana kultur di Indonesia pada umumnya sangat paternalistic.