Meski tak lolos persyaratan KPU, Silvariyadi Rahman akan berkontribusi untuk Bandung

Oleh Farah Fuadona pada 08 Desember 2017, 10:38 WIB

Bandung.merdeka.com - Meskipun tidak lolos karena terkendala dengan persyaratan teknis di KPU, eks bakal calon Wali Kota Bandung yang maju lewat jalur independen Silvariyadi Rahman menyatakan tetap akan memberikan kontribusinya untuk masyarakat kota Bandung. Dengan kepakaran maupun pengalaman yang dia miliki, pria yang akrab disapa Ivan ini berharap dapat mengatasi beberapa masalah yang paling pelik bagi warga Kota Bandung.

Hal itu disampaikan Ivan saat berbincang dengan awak media di kawasan Jalan Halimun, Kamis (7/12).

Ivan menyebut pihaknya siap memberikan kontribusinya khususnya untuk dua hal yakni masalah sampah dan pengangguran. Menurut Ivan, dua hal ini menarik, karena sampai sekarang, belum pernah ada seorang pun kandidat wali kota Bandung yang bicara tentang program penyelesaian masalah sampah dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk mengatasi hampir 120.000 angka pengangguran kota Bandung.

“Kita ingin bagaimana masalah sampah ini disampaikan oleh para kandidat walikota maupun wakil walikota Bandung. Saya bisa bantu menyelesaikan masalah ini, karena saya sudah memiliki teknologi sekaligus pengalaman dalam bidang ini yang bisa menyelesaikan sampah dari sumbernya sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan PAD kota Bandung,” ujar Ivan.

Dia bahkan berani menyebut untuk penyelesaian sampah di kota Bandung ini dapat selesai selama dua tahun.

"Kalau ditanya kenapa dua tahun, karena katanya, pada tahun pertama kita belum punya anggaran. Anggaran itu baru ada pada tahun kedua. Nah, kalau ada yang bertanya seperti itu, itulah jawabannya. Kita tegaskan, dua tahun selesai,” ucapnya.

Ivan mengaku, sudah memiliki teknologi untuk menangani persoalan sampah tersebut. Bahkan teknologi pengolahan sampah ini sudah terpasang dan sedang masuk tahap training di Mabes TNI Cilangkap. Tak hanya itu. teknologi pengolahan sampah ini juga rencananya akan diterapkan untuk penanggulangan masalah sampah di DKI Jakarta.

Adapun untuk penanganan masalah pengangguran lanjut Ivan, ada dua cara yang dapat dilakukan yakni dengan membangun industri berbasis masyarakat dengan teknologi tepat guna dan menyiapkan sistem distribusi bagi program UMKM unggulan.

Melalui program ini diharapkan juga akan meliputi penyelesaian masalah bagi para pekerja yang penghasilannya masih di bawah UMR atau mereka yang ingin alih profesi. Kedua hal ini tentu saja dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. Kongkritnya, ini bisa meningkatkan pendapatan sekaligus membukakan lapangan kerja baru.

“Nah, saya tegaskan, kita siap untuk melakukan hal ini. Kita sudah punya konsep yang dapat diaplikasikan di lapangan, tidak peduli siapa pun yang nanti terpilih jadi wali kota," pungkasnya.